Lihat ke Halaman Asli

Syahirul Alim

TERVERIFIKASI

Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

"Sang Kyai" Telah Berpulang

Diperbarui: 28 April 2016   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: washingtonpost.com

Hari ini kita berduka dengan kepergian ulama besar tanah air, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, yang sudah berjasa besar dalam membina dan membimbing umat, semoga Allah merahmati beliau. Beliau lahir di Kemiri, Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 2 Maret 1952 M dari sebuah keluarga yang taat menjalankan agama. Domisili beliau sekarang di Jl. SD. Inpres No. 11 RT.002 RW.09 Pisangan-Barat Ciputat 15419 Tangerang-Selatan Banten.

Saya mengenal beliau pada saat saya mengikuti mata kuliah Ilmu Hadits di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekarang UIN. Selama dua tahun, “kyai Ali” begitu kami menyapa beliau telah banyak memberikan pengalaman hidup yang bermakna dalam diri saya. Kedalaman ilmunya, terutama mengenai ilmu hadits telah memberikan saya banyak hal, bahwa perbedaan-perbedaan yang ada dalam pembacaan hadits tidak serta merta menjadi konflik terbuka antar ulama. Hadits yang ditulis jauh setelah Rasulullah wafat dan sampai kepada umat Islam dengan jalur yang berbeda-beda ternyata telah membuka wawasan yang lebih luas mengenai bagaima tonggak sejarah Islam itu sendiri dibangun. Hadits merupakan tradisi oral yang turun-temurun disampaikan dari Nabi saw dan mewujud dalam sebuah teks yang dipelajari dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Dari sinilah, sosok “sang kyai” memberikan paparan yang luar biasa mengenai sisi sejarah Islam yang diambil melalui interpretasi atas hadits-hadits Nabi saw. Kyai Ali merupakan ulama moderat yang mampu berdiri dan mengayomi seluruh golongan yang ada. Sikap moderat inilah yang menjadikan Kyai Ali kemudian mudah diterima oleh kalangan manapun, baik muslim maupun non-muslim. Terakhir, sewaktu beliau masih menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, menerima kunjungan Prisiden Obama bersama istri dan menceritakan sejarah dan fungsi masjid di Indonesia dengan lancar dan fasih. Kita semua sangat kehilangan sosok ulama kharismatis yang selama ini menjadi “guru bangsa” yang mampu menaburkan benih kedamaian dan ketenangan bagi siapapun. Selamat jalan Kyai….semangatmu akan tetap menggelora dalam jiwa murid-muridmu ini.

Semoga Allah ar-Rahman merahmati beliau. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline