Lihat ke Halaman Asli

Syahira Isnaeni Dewi

Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Lakukan Pengurangan Pengeluaran Bertani dengan Cara Membuat Pupuk Organik dari Jerami

Diperbarui: 19 Agustus 2023   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Tahap Persiapan Bakteri EM4

Teloyo (04/08/2023) -- Pertanian memerlukan konsistensi dan upaya fisik yang besar dalam pelaksanaannya. Wilayah desa Teloyo, sebagian besar, didedikasikan untuk kegiatan pertanian. Saat masa panen, areal pertanian ini bisa menghasilkan hingga 1 Ton padi per hektar. Dalam proses pertumbuhan tanaman padi, diperlukan berbagai faktor pendukung seperti pupuk dan pestisida. Akan tetapi, penggunaan kedua faktor tersebut tidak hanya berimbas pada pengeluaran finansial, tetapi juga memberikan dampak buruk pada hasil panen. Situasi ini dipicu oleh praktik penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang masih menjadi kebiasaan petani di desa Teloyo. Untuk menangani isu ini, solusi diupayakan melalui pengembangan pupuk organik yang bertujuan untuk mengurangi beban biaya petani. Bahan baku pupuk organik ini dihasilkan dari jerami, material sisa pertanian yang dapat diperoleh tanpa biaya tambahan setelah panen padi.

      Rencana tindakan dalam bentuk program demonstrasi pembuatan pupuk organik dari jerami padi ini diterapkan secara kolaboratif dengan rekan-rekan dari KKN serta kelompok petani di Dukuh Jetis. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung di kediaman Ketua Kelompok Petani, Desa Teloyo, pada tanggal Jumat, 4 Agustus 2023. Pelaksanaannya telah dijadwalkan mulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB. Pada acara ini, mahasiswa dari Tim II KKN UNDIP, yakni Muhammad Fadli Azizur Rahim dari Program Studi Bioteknologi, bekerjasama dengan anggota tim KKN Desa Teloyo, bertanggung jawab untuk menyiapkan peralatan yang diperlukan. Jalannya program dilaksanakan dengan metode demonstrasi yang mencakup penyajian dan pemaparan tentang langkah-langkah produksi pupuk organik padat. Tambahan penjelasan juga diberikan oleh narasumber, yaitu Bapak Teguh Priyatno. Sesi tanya jawab diberikan kepada peserta setelah penyampaian materi, dan seluruh acara ditutup dengan rangkaian kegiatan tersebut.

Sesi Pemberian Materi Oleh Bapak Teguh Priyatno

Hasil yang diharapkan dalam keberjalanan program ini adalah masyarakat lebih paham mengenai kelebihan penggunaan pupuk organik, proses pembuatannya, dan manfaatnya bagi pertanian sehingga dapat mengurangi beban biaya petani dalam merawat lahan pertaniannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline