Teloyo, 23 Juli 2023 - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) 2023 telah melakukan inovasi kreatif dengan menciptakan denah dan desain interior untuk Posko Serba Guna yang berlokasi di Desa Teloyo. Bangunan ini seluas 4,5 x 5 meter dan menjadi simbol perubahan positif di desa tersebut.
Posko ini dirancang sedemikian rupa untuk mendorong peningkatan minat baca dan juga kegiatan lainnya di kalangan warga Desa Teloyo, khususnya para pelajar. Desain interior dirancang agar nyaman dan menarik, ditujukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan.
Salah satu anggota tim, Rasendriyo Izza Adicandra dari jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perencanaan Arsitektur yang telah merancang dan mendesain posko ini. Denah bangunan dirancang secara efisien dan fungsional, dengan mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, serta keberlanjutan lingkungan. Tidak hanya itu, desain interior juga mempertimbangkan aspek ergonomis dan estetika, sehingga menciptakan lingkungan yang ramah dan nyaman.
DESAIN INTERIOR: Mahasiswa KKN Undip, Rasendriyo Izza Adicandra merancang desain interior posko serba guna, Senin (14/08/2023). (Dok. Pribadi)
DESAIN INTERIOR: hasil desain posko serba guna, Senin (14/08/2023). (Dok. Pribadi)
DESAIN INTERIOR: hasil desain posko serba guna, Senin (14/08/2023). (Dok. Pribadi)
Posko Serba Guna ini, selain menjadi tempat baca dan belajar, juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan edukasi dan kreatifitas masyarakat Desa Teloyo. Ruang ini akan dilengkapi dengan berbagai sumber belajar, mulai dari buku-buku pelajaran, literatur, hingga sumber belajar digital.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata dari komitmen Tim KKN II Undip 2023 dalam mendorong peningkatan literasi dan pendidikan di Desa Teloyo. Upaya ini juga mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari pihak desa dan warga sekitar.
Dengan adanya desain Posko Taman Baca ini, diharapkan masyarakat Desa Teloyo dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber belajar, serta mendorong peningkatan minat baca dan pengetahuan mereka. Ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam upaya membangun desa yang berbasis pengetahuan dan edukasi.