Dalam era globalisasi keuangan yang sangat terintegrasi, pergerakan harga aset di pasar keuangan semakin dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, terutama berita-berita makroekonomi yang terjadwal maupun tidak terjadwal.
Sebuah penelitian terbaru oleh Kerssenfischer dan Schmeling (2024) yang dipublikasikan dalam Journal of Monetary Economics menemukan bahwa hingga 35% variasi harga aset di Amerika Serikat dan zona euro disebabkan oleh berita makroekonomi sejak tahun 2002. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi para pelaku pasar keuangan yang selalu berusaha untuk mengantisipasi perubahan harga aset berdasarkan perkembangan berita.
Penelitian ini menggunakan dataset besar yang mencakup lebih dari 100.000 rilis berita terjadwal dan 1.200 peristiwa tidak terjadwal, termasuk pengumuman kebijakan moneter, pemilu, hingga bencana alam.
Dengan mengukur perubahan harga aset setiap 15 menit, penelitian ini dapat mengidentifikasi pengaruh signifikan berita terhadap pergerakan saham dan obligasi di kedua kawasan ekonomi besar tersebut. Fakta bahwa hampir sepertiga dari variasi harga aset dapat dikaitkan langsung dengan berita makro menunjukkan bahwa pasar keuangan sangat responsif terhadap perkembangan ekonomi global.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa berita makroekonomi dari Amerika Serikat memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pergerakan harga aset di zona euro dibandingkan sebaliknya.
Hal ini menegaskan posisi dominan AS dalam perekonomian global serta peran penting berita kebijakan moneter dan data ekonomi AS dalam mempengaruhi sentimen pasar global. Sebagai pengamat ekonomi, kita perlu mencermati bagaimana berita-berita ini tidak hanya mempengaruhi pasar domestik, tetapi juga memicu reaksi berantai di pasar internasional.
***
Penelitian Kerssenfischer dan Schmeling ini memberikan data yang signifikan mengenai jenis berita makroekonomi yang memiliki dampak paling besar terhadap harga aset. Salah satu temuan utamanya adalah bahwa dari ribuan rilis berita yang dianalisis, hanya sekitar 50-75 rilis berita yang secara konsisten memengaruhi pergerakan harga saham dan obligasi di Amerika Serikat dan zona euro.
Dari jumlah tersebut, rilis laporan ketenagakerjaan AS tercatat sebagai berita yang paling berdampak signifikan, dengan kontribusi hingga 30 kali lipat terhadap variabilitas hasil obligasi AS dibandingkan variansi yang tidak dipengaruhi berita. Sebagai perbandingan, laporan dari Institute for Supply Management (ISM) hanya memberikan pengaruh sekitar lima kali lipat terhadap hasil obligasi.
Hal menarik lainnya adalah bahwa berita dari sektor tenaga kerja AS, seperti laporan ketenagakerjaan bulanan, dianggap sebagai berita yang paling berpengaruh terhadap hasil obligasi jangka panjang di AS.