Relevansi Crowdfunding Islami bagi UMKM di Indonesia
Dalam konteks ekonomi Indonesia, UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian, dengan kontribusi yang signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan penciptaan lapangan kerja. Namun, akses terhadap pembiayaan formal tetap menjadi hambatan utama, di mana hanya sekitar 27% UMKM yang memiliki akses ke sumber pembiayaan ini.
Munculnya crowdfunding Islami sebagai alternatif pembiayaan syariah memberikan jalan baru bagi UMKM untuk mendapatkan modal yang tidak hanya bersifat inklusif tetapi juga mematuhi prinsip syariah.
Penelitian oleh Hendratmoko, Hosen, dan Muafi yang dipublikasikan dalam Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam edisi Agustus 2024, menawarkan wawasan penting mengenai bagaimana kepatuhan syariah memengaruhi niat UMKM untuk memanfaatkan crowdfunding Islami di Indonesia.
Hasil penelitian ini menggarisbawahi pentingnya integrasi prinsip syariah dalam praktik bisnis yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memastikan keadilan dan etika dalam transaksi keuangan.
Penelitian ini menggunakan sampel dari 75 UMKM di Jakarta dan menggali pengaruh kepatuhan syariah terhadap niat penggunaan crowdfunding Islami.
Dengan metode analisis least squares parsial yang digunakan untuk mengolah data kuesioner dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa faktor kepatuhan syariah memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap keputusan UMKM untuk memilih crowdfunding Islami.
Ini menunjukkan bahwa tidak hanya kebutuhan finansial yang mendesak, tetapi juga nilai-nilai etis dan syariah yang menjadi pertimbangan penting bagi pemilik UMKM dalam memilih model pembiayaan.
Analisis Pengaruh Kepatuhan Syariah dalam Crowdfunding Islami
Dalam ekosistem keuangan syariah, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah bukan hanya merupakan keharusan agama tetapi juga faktor penting yang meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas suatu lembaga keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendratmoko, Hosen, dan Muafi mengungkapkan bahwa kepatuhan syariah secara langsung memengaruhi niat UMKM di Indonesia untuk menggunakan crowdfunding Islami sebagai sumber pembiayaan alternatif. Faktor ini sangat krusial mengingat bahwa transparansi dan adil adalah dua prinsip yang sangat dihargai dalam praktek bisnis syariah.
Crowdfunding Islami, yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah seperti larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi), menawarkan mekanisme pembiayaan yang lebih adil dan transparan.