Pasca Community Shield, pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana kedua tim ini akan melangkah ke musim Premier League 2024/25.
Manchester United, walaupun tampil lebih baik dari ekspektasi, masih menunjukkan kelemahan yang signifikan dalam penyelesaian akhir.
Penampilan Marcus Rashford yang kurang meyakinkan menambah pertanyaan tentang kedalaman dan kualitas serangan United, terutama mengingat cedera Rasmus Hojlund yang akan absen selama sebulan mendatang dan adaptasi yang dibutuhkan oleh Joshua Zirkzee di tim baru.
Dari sisi Manchester City, kemenangan ini menambah kepercayaan diri tetapi juga menyoroti ketergantungan pada momen individual dari pemain pengganti seperti Bernardo Silva dan Ederson yang ikut serta dalam adu penalti.
Kualitas dan kedalaman skuad City tampak jelas, dengan pemain seperti Oscar Bobb dan James McAtee yang menunjukkan potensi mereka, meski Pep Guardiola tetap menekankan kebutuhan untuk konsistensi performa di momen kritis.
Ederson, yang berhasil menunjukkan kelasnya baik di waktu normal maupun di adu penalti, terus membuktikan diri sebagai aset penting bagi City, tidak hanya sebagai penjaga gawang tetapi juga sebagai pemain yang bisa diandalkan dalam situasi tekanan tinggi.
Performa pemain muda seperti Alejandro Garnacho juga menjadi sorotan, dengan kemampuannya untuk mengambil inisiatif di lini depan menjanjikan masa depan cerah bagi United, meskipun masih perlu dukungan lebih dari rekan satu timnya untuk mengonversi peluang menjadi gol.
Menghadapi musim yang panjang, kedua tim harus mengevaluasi performa mereka di Community Shield dan mengintegrasikan pelajaran yang didapat ke dalam strategi musim reguler.
Bagi City, konsistensi dan pengelolaan skuad akan menjadi kunci, sedangkan United perlu mendesak pemain kunci mereka untuk meningkatkan ketajaman di depan gawang.
Kedua manajer, Guardiola dan Ten Hag, memiliki tugas berat untuk menyesuaikan taktik dan manajemen pemain agar bisa bersaing tidak hanya di liga domestik tetapi juga di kancah Eropa.