Dengan kemenangan dramatis atas Mesir, tim olimpiade Prancis siap menghadapi Spanyol dalam final yang sangat dinantikan.
Kedua tim telah menunjukkan kekuatan dan kelemahan mereka sepanjang turnamen, dan final ini diharapkan menjadi puncak dari pertarungan taktik dan strategi yang intens.
Prancis, di bawah asuhan Thierry Henry, telah menunjukkan ketangguhan mental dan ketepatan strategi.
Mereka menggunakan formasi yang fleksibel, seringkali beralih dari formasi 4-3-3 menjadi 3-5-2, memanfaatkan kedalaman skuad mereka yang luar biasa.
Pemain seperti Jean-Philippe Mateta dan Michael Olise, yang menjadi bintang dalam pertandingan melawan Mesir, akan kembali menjadi kunci dalam menghadapi pertahanan Spanyol yang kokoh.
Kedalaman skuad Prancis memberi mereka keunggulan dalam hal variasi taktik dan segar fisik, terutama mengingat frekuensi pertandingan di turnamen seperti Olimpiade.
Sementara itu, Spanyol, yang berhasil mengalahkan Maroko dengan skor tipis 2-1, telah mengandalkan permainan kombinasi cepat dan penguasaan bola.
Pelatih Spanyol mungkin mempertimbangkan untuk memperkuat lini tengah untuk mengantisipasi permainan lebar yang sering diterapkan Prancis.
Pemain seperti Sergio Gomez dan Pedri akan sangat penting dalam mendistribusikan bola dan mengontrol tempo permainan, untuk menghindari kelelahan dan memaksimalkan efektivitas serangan balik yang cepat.