Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menanggulangi Risiko Meningococcal Disease di Asrama Mahasiswa atau Barak Militer

Diperbarui: 29 Juli 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vaksinasi meningitis untuk anak. (Sumber: Freepik.com)

Bahaya Meningitis pada Remaja

Menanggulangi Risiko Meningococcal di Tempat Tinggal Bersama

Meningococcal disease, khususnya meningitis dan meningococcemia, menjadi ancaman serius bagi kesehatan publik, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. 

Meningitis, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, dapat menyerang selaput otak dan menyebabkan kondisi yang mematikan dalam waktu singkat. 

Kasus meningococcal disease yang tercatat di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 15% dari kasus meningococcal berakhir dengan kematian, dan 20% dari mereka yang selamat mengalami disabilitas jangka panjang seperti kehilangan pendengaran, kerusakan otak, atau kehilangan anggota tubuh [1][2].

Remaja dan dewasa muda, terutama mereka yang berada di lingkungan padat seperti asrama dan barak militer, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. 

Hal ini dikarenakan interaksi yang intensif dan sering, seperti berbagi peralatan makan, minuman, atau melalui kontak erat seperti ciuman, yang memudahkan penyebaran bakteri [3].

Selain itu, meningitis serogroup Y belakangan ini menunjukkan peningkatan kasus, mempertegas pentingnya vaksinasi dan pengawasan yang lebih ketat [4].

Vaksin meningococcal direkomendasikan bagi semua anak usia 11 hingga 12 tahun dengan dosis penguat pada usia 16 tahun. 

Vaksinasi ini tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi tetapi juga membantu mengurangi penyebaran penyakit di masyarakat. 

Terdapat berbagai jenis vaksin yang tersedia yang menargetkan serogroup-serogroup yang berbeda dari Neisseria meningitidis, termasuk vaksin konjugat meningococcal (MCV4) dan vaksin polisakarida [5]. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline