Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menyikapi Hemodialisis di Kalangan Anak Muda

Diperbarui: 23 Juli 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: sehabis cuci darah. (Sumber: SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan via kompas.com)

Kasus hemodialisis pada kalangan anak muda sempat menjadi trending topik di twitter/X beberapa waktu lalu. 

Ini mengundang keprihatinan masyakarat di Indonesia, beberapa media online mengupas masalah ini. Berikut analisis saya menanggapi hal ini.

Tren meningkatnya kasus hemodialisis di kalangan anak muda merupakan sebuah isyarat kritis tentang pergeseran pola kesehatan yang dipicu oleh gaya hidup. 

Penelitian yang dilakukan di berbagai negara menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman kemasan yang tinggi gula dan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis yang bisa berujung pada kebutuhan dialisis.

Di Singapura, studi menunjukkan bahwa lebih dari setengah minuman kemasan yang dijual mengandung kadar gula yang tinggi, yang berdampak negatif pada kesehatan ginjal. 

Sementara itu, di Australia, prevalensi konsumsi minuman manis yang tinggi sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas dan diabetes tipe 2, yang juga merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal.

Kasus di Amerika Serikat pun tidak jauh berbeda, di mana tren meningkatnya penggunaan hemodialisis di antara populasi yang lebih muda diperburuk oleh prevalensi diabetes dan hipertensi yang tinggi, kondisi yang sering kali diperparah oleh diet tinggi gula dan rendah nutrisi. 

Hal ini menegaskan pentingnya edukasi kesehatan yang lebih mendalam terhadap anak muda mengenai bahaya konsumsi gula berlebih dan gaya hidup yang kurang aktif.

Pentingnya peran orangtua dalam membimbing dan mengawasi konsumsi gizi anak-anak mereka menjadi sangat krusial di sini. 

Edukasi tentang nutrisi harus dimulai dari rumah, dengan orangtua sebagai contoh pertama dan utama dalam memilih jenis asupan yang lebih sehat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline