Pencapaian McLaren yang mengesankan dengan mengunci baris depan dalam kualifikasi Grand Prix Hungaria menjadi bukti efektivitas strategi mereka dan peningkatan performa.
Lando Norris, dengan catatan waktu 1m15.227s, berhasil merebut pole position, sedikit di depan rekan setimnya Oscar Piastri.
Penampilan ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menegaskan kemampuan Norris sebagai pembalap yang dapat diandalkan dalam situasi kritis.
Di sisi lain, Max Verstappen dari Red Bull, yang sempat memimpin pada awal Q3, harus puas berada di posisi ketiga setelah kedua pembalap McLaren menunjukkan peningkatan waktu.
Keputusan Red Bull untuk tidak kembali ke trek setelah red flag yang disebabkan oleh kecelakaan Yuki Tsunoda, menandai momen penting di mana mereka gagal memanfaatkan kondisi yang berpotensi lebih baik pada akhir sesi.
Kritik Verstappen terhadap timnya menunjukkan kekecewaan dan kekhawatiran terhadap dinamika internal serta pengaturan mobil yang tidak optimal dalam mengejar performa maksimal.
Ketegangan ini semakin diperjelas dengan hasil kualifikasi di mana Sergio Perez dari Red Bull mengalami kecelakaan di Q1, yang menambah daftar tantangan tim.
Kejadian ini mempertanyakan stabilitas strategi dan kesiapan Red Bull dalam menghadapi kondisi trek yang berubah-ubah, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil kualifikasi dan persiapan mereka untuk balapan.
Carlos Sainz dan Lewis Hamilton, yang masing-masing akan start dari baris kedua dan ketiga, juga memberikan tekanan tambahan kepada Red Bull, menunjukkan bahwa kompetisi di puncak sangat ketat dan tiap kesalahan kecil bisa berdampak besar terhadap hasil akhir.
McLaren menunjukkan kemampuan adaptasi dan kecepatan yang superior dalam kondisi yang beragam, sementara Red Bull perlu mengevaluasi dan memperbaiki pendekatan mereka untuk mempertahankan peluang dalam kejuaraan.