Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Sinopsis Cerita Pendek "Henry's Hiccup" Karya Jeffrey Archer (27)

Diperbarui: 18 Juli 2024   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cerita pendek "Henry's Hiccup". (Created by Bing Image Creator)

Jejak Warisan

Henry, anak sulung dari seorang pasha yang kaya raya di Mesir, dilahirkan ke dalam kekayaan dan kehidupan yang nyaman. Pada usia muda, dia dikirim ke Inggris untuk mendapatkan pendidikan terbaik, belajar di Dragon School dan Eton, sebelum melanjutkan ke Universitas Oxford. Walaupun dia lebih tertarik pada olahraga seperti polo dan tenis daripada studi akademis, Henry mampu menyelesaikan pendidikannya tanpa prestasi yang menonjol. Setelah kegagalan akademisnya, dia diutus oleh ayahnya untuk menjelajahi dunia, di mana dia memperoleh lebih banyak pengalaman hidup.

Henry kembali ke Inggris dengan warisan kekayaan besar dan tanpa kedalaman karakter yang signifikan, memilih untuk tenggelam dalam kehidupan penuh kesenangan di London. Dia menetap di Ritz dan menjalani rutinitas tahunannya dengan mengunjungi tempat-tempat mewah di Eropa, terutama selama musim panas. Kehidupannya dipenuhi dengan kemewahan tanpa tujuan yang jelas, hanya didorong oleh keinginan untuk kesenangan.

Seiring waktu, Henry terbiasa tidak pernah merencanakan ke depan, percaya bahwa kekayaannya bisa menyelesaikan semua masalah. Namun, pendekatannya terhadap hidup diuji ketika Perang Dunia II meletus, dan dia terpaksa menghadapi realitas baru yang tidak bisa diatasi hanya dengan uang atau pengaruh.

Ujian Perang dan Penemuan Diri

Ketika Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, Henry, yang terbiasa dengan kehidupan mewah dan bebas kekhawatiran, mendapati dirinya harus menyesuaikan dengan keadaan baru yang tidak menyenangkan. Kehilangan pelayan setianya, Barker, yang dipanggil untuk melayani negara, Henry merasa kehilangan arah. Pilihan yang tersedia baginya adalah kembali ke Kairo yang netral, meskipun dengan berat hati, menunggu hingga perang usai, sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

Selama di Kairo, Henry mencoba menjalankan bisnisnya, namun ia cepat merasa bosan dan terisolasi dari dunia yang ia kenal. Akhirnya, dia memutuskan untuk pindah ke New York, berharap dapat kembali ke lingkungan yang lebih akrab dan mungkin menghindari dampak langsung dari perang. Di New York, ia menghabiskan waktu dengan menunggu berita kemenangan dari Eropa, sambil mempertahankan gaya hidup mewahnya sejauh mungkin. Namun, ia mulai menyadari bahwa perang telah mengubah tidak hanya peta dunia tetapi juga struktur sosial dan prioritas pribadinya.

Ketika perang berakhir, Henry sangat ingin kembali ke Inggris, tetapi mendapati bahwa ia tidak bisa langsung kembali. Setelah penundaan yang panjang dan frustrasi, ia akhirnya kembali ke Ritz, hanya untuk menemukan bahwa banyak hal telah berubah. Manservannya masih terikat dengan tugas militer, dan banyak dari teman lamanya telah berpindah atau berubah karena perang.

Dalam suasana pasca-perang yang kacau ini, Henry bertemu dengan Victoria Campbell di sebuah acara makan malam, seorang janda perang yang kehilangan suaminya dalam pertempuran di Berlin. Victoria, dengan kecantikan klasik dan kecerdasannya yang menarik, segera menarik perhatian Henry. Untuk pertama kalinya, Henry merasakan dorongan untuk menjalin hubungan yang lebih mendalam daripada sekedar petualangan singkat.

Kisah cinta mereka berkembang dengan cepat, dan Henry menemukan dirinya terlibat dalam persiapan pernikahan yang tidak hanya mencerminkan tradisi lamanya tetapi juga tantangan baru yang harus dihadapinya. Keterlibatan ini membawanya ke pengalaman baru dan perasaan tanggung jawab yang belum pernah dia kenal sebelumnya.

Perjalanan yang Tak Terduga

Pernikahan Henry dan Victoria dijadwalkan dengan penuh detail dan harapan, mencerminkan keinginan Henry untuk kesempurnaan. Namun, saat hari besar tiba, serangkaian kejadian tak terduga mulai menguji kesabaran dan ketahanan mereka. Hujan lebat menyambut pagi pernikahan mereka, simbolisasi awal dari tantangan yang akan mereka hadapi bersama.

Setelah upacara yang basah dan emosional, Henry dan Victoria berangkat untuk bulan madu mereka, tetapi mereka segera menghadapi lebih banyak hambatan. Perencanaan yang sempurna Henry mulai terurai ketika mereka menemukan bahwa perubahan perang telah mempengaruhi segala hal, dari transportasi hingga akomodasi. Mereka menghadapi kesulitan dalam mendapatkan tiket kereta, tempat duduk yang layak, dan bahkan penerimaan di hotel yang sebelumnya selalu mengakomodir Henry.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline