Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Keselamatan di Balap Sepeda, Pelajaran dari Pasca-Tragedi Andre Drege

Diperbarui: 7 Juli 2024   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

André Drege, seorang pesepeda Norwegia berusia 25 tahun. (Sumber: Espn.com.mx)

André Drege, seorang pesepeda Norwegia berusia 25 tahun dari tim Coop-Repsol, meninggal dunia akibat kecelakaan serius selama turunannya pada etape keempat Tour of Austria. Insiden ini terjadi saat turunan Grossglockner dan mengakibatkan luka parah yang menyebabkan kematiannya. 

Kejadian tragis ini sangat memengaruhi timnya dan komunitas bersepeda secara keseluruhan, mengundang ucapan belasungkawa dan kenangan dari tim serta penyelenggara, yang mengungkapkan kehancuran mereka dan mengirimkan doa serta pikiran kepada keluarga dan teman-teman Drege dalam masa yang sangat sulit ini (espn.com.mx, 06/07/2024).

Kecelakaan dan Keselamatan dalam Balap Sepeda Profesional

Dunia balap sepeda tidak hanya ditandai dengan kecepatan dan ketahanan fisik, tetapi juga risiko tinggi kecelakaan yang bisa berakibat fatal. Kasus kematian André Drege dalam Österreich-Rundfahrt merupakan contoh tragis terbaru dari bahaya yang selalu mengintai para pebalap. Sepanjang sejarah, sudah ada 139 kematian yang tercatat selama balapan sejak tahun 1894, menegaskan balap sepeda sebagai olahraga yang berisiko tinggi [1].

Statistik menunjukkan bahwa kecelakaan sepeda sering kali terjadi karena beragam faktor seperti kondisi jalan yang licin, kesalahan manusia, dan lebihnya, yang bisa berujung pada cedera serius bahkan kematian. Di Amerika Serikat saja, terdapat peningkatan 37% dalam jumlah kematian yang bisa dicegah dari kecelakaan sepeda dalam dekade terakhir, dengan total kematian mencapai 1,230 pada tahun 2021 [2].

Statistik kematian pada balap sepeda. (Sumber: Injuryfacts.nsc.org)

Perdebatan tentang keselamatan dalam balap sepeda bukanlah hal baru. Misalnya, setelah kematian Antoine Demoitié yang berbenturan dengan sepeda motor selama balapan, perhatian lebih diberikan pada posisi kendaraan pendukung dalam balapan untuk mengurangi risiko kecelakaan [1]. Hal ini menunjukkan pentingnya regulasi keselamatan yang lebih ketat dalam balapan untuk melindungi para pebalap.

Analisis juga menunjukkan bahwa penggunaan helm dapat mengurangi risiko cedera kepala hingga 60% dan cedera otak hingga 58%, namun masih banyak negara yang belum mewajibkan penggunaan helm secara luas di kalangan pebalap sepeda [2]. Kesadaran dan regulasi yang lebih baik terkait keselamatan dapat menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko fatal dalam balap sepeda.

Strategi Peningkatan Keselamatan dan Dampak Psikologis

Dampak psikologis dari kecelakaan fatal dalam balap sepeda sering kali mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan teman dari yang berduka, tetapi juga bagi para pebalap lain yang terus menghadapi risiko serupa di setiap balapan. Kasus André Drege bukan hanya meninggalkan kesedihan tetapi juga kekhawatiran serius tentang keselamatan dalam olahraga ini, mengingatkan semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan pebalap.

Pentingnya dukungan psikologis bagi pebalap dan tim mereka menjadi sangat krusial, di mana kesadaran akan dampak mental dan emosional dari kecelakaan harus menjadi bagian dari protokol tim. Selain itu, penggunaan teknologi keamanan lebih canggih dan kebijakan perlindungan seperti zona aman untuk pebalap dan peningkatan standar penggunaan helm yang telah terbukti secara signifikan mengurangi cedera kepala perlu ditingkatkan [2].

Dari sisi regulasi, ada peluang besar untuk federasi balap sepeda global seperti UCI untuk meninjau kembali dan memperkuat aturan keselamatan. Hal ini termasuk pemeriksaan jalur lebih mendalam, pengaturan lalu lintas yang lebih baik selama balapan, dan peningkatan standar pengawasan medis di lokasi. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan terjadi pada siang hari selama minggu kerja, yang mengindikasikan bahwa balapan sering kali diselenggarakan tanpa memadai evaluasi risiko yang komprehensif [3].

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline