Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Puisi: Utang Derita

Diperbarui: 18 Juni 2024   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Freepik/vecstock)

Utang Derita

Di negeri yang lapar, semuanya keriput dan tua,  
Sang Presiden berjalan tanpa sepatu,  
Bukan hanya tahta yang usang dan patah,  
Tapi harapan yang layu di mata yang lelah.

Tanah tandus meranggas, tak lagi berwarna,  
Setiap sudut kota berbisik lara,  
Bunga tak bersemi di taman yang gersang,  
Rakyatnya memandang dengan hati yang terbang.

Langit gelap menyelimuti suasana,  
Anak-anak kecil mainkan lagu duka,  
Dari lorong sempit hingga lapangan luas,  
Nyanyian pilu terdengar begitu keras.

Namun dalam kekurangan, ada kekuatan tersembunyi,  
Solidaritas menghangatkan jiwa yang dingin,  
Meski miskin harta, kaya akan cinta,  
Di negeri ini, setiap doa bersatu di udara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline