Utang Derita
Di negeri yang lapar, semuanya keriput dan tua,
Sang Presiden berjalan tanpa sepatu,
Bukan hanya tahta yang usang dan patah,
Tapi harapan yang layu di mata yang lelah.
Tanah tandus meranggas, tak lagi berwarna,
Setiap sudut kota berbisik lara,
Bunga tak bersemi di taman yang gersang,
Rakyatnya memandang dengan hati yang terbang.
Langit gelap menyelimuti suasana,
Anak-anak kecil mainkan lagu duka,
Dari lorong sempit hingga lapangan luas,
Nyanyian pilu terdengar begitu keras.
Namun dalam kekurangan, ada kekuatan tersembunyi,
Solidaritas menghangatkan jiwa yang dingin,
Meski miskin harta, kaya akan cinta,
Di negeri ini, setiap doa bersatu di udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H