Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Potensi dan Strategi Pemasaran di Balik Bisnis Hewan Kurban

Diperbarui: 11 Juni 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hewan sapi yang siap dijual untuk dijadikan kurban di salah satu peternak di Bangkalan. | KOMPAS.COM/MUCHLIS

Potensi Besar di Balik Bisnis Hewan Kurban

Bisnis hewan kurban, khususnya menjelang Idul Adha, menawarkan peluang besar bagi para pelaku usaha. Keberhasilan dalam bisnis ini sangat bergantung pada pemahaman mendalam mengenai syarat dan aturan penjualan serta kriteria hewan yang layak kurban. Sebelum memulai, penting untuk mengerti bahwa modal yang dibutuhkan cukup besar, dengan harga rata-rata satu ekor sapi bisa mencapai Rp 21 juta, sedangkan kambing berada di kisaran Rp 2,5 hingga 4 juta, tergantung berat dan kondisinya (kotaku.id, 03/06/2024).

Pertama-tama, memilih peternakan sebagai sumber pembelian hewan adalah langkah kritis untuk memastikan kualitas. Peternakan yang baik menyediakan perawatan yang tepat, makanan berkualitas, dan vitamin, serta memastikan hewan terbebas dari virus dan penyakit (bisnis.com, 04/06/2024). Hal ini membantu dalam menjaga kesehatan hewan yang tidak hanya penting dari sisi syariat, tetapi juga untuk kepuasan pembeli.

Selain itu, memastikan hewan tidak dalam kondisi kurus atau hamil adalah esensial. Kriteria ini tidak hanya sesuai dengan ajaran Islam, tetapi juga menunjukkan bahwa hewan tersebut sehat dan cukup berbobot untuk dikurbankan. Memilih hewan dengan kondisi fisik yang baik---kaki yang kuat, tidak pincang, serta bulu dan kulit yang terawat---adalah indikator penting dari hewan yang sehat(bisnis.com, 06/06/2024) (pikiran-rakyat.com, 05/06/2024).

Menyiapkan lahan juga merupakan aspek penting dalam bisnis ini. Lahan yang cukup untuk memelihara hewan secara layak tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan kebersihan hewan, tetapi juga memengaruhi persepsi pembeli terhadap usaha Anda. Tempat yang bersih dan terawat baik menciptakan kesan positif dan meningkatkan kepercayaan pembeli.

Akhirnya, membangun kepercayaan pelanggan melalui transparansi dan kejujuran dalam menjual hewan yang memenuhi semua kriteria syariat dan kesehatan akan membawa pelanggan kembali di masa mendatang, tidak hanya untuk kurban tetapi juga untuk keperluan lain seperti aqiqah atau pernikahan. Jadi, memastikan hewan yang dijual adalah yang terbaik tidak hanya menjamin kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga menjamin kesuksesan bisnis jangka panjang (kompas.com, 25/06/2022).

Strategi Pengelolaan dan Pemasaran dalam Bisnis Hewan Kurban

Menjalankan bisnis hewan kurban membutuhkan strategi pengelolaan yang baik dan pemahaman menyeluruh tentang pasar serta kebutuhan pelanggan. Kesuksesan di bisnis ini seringkali terkait dengan kemampuan mengelola dan memasarkan produk dengan efektif, terutama mengingat sifat musiman dari bisnis ini.

Salah satu faktor penting adalah pengelolaan kesehatan hewan. Penyakit pada hewan seperti brucellosis, leptospirosis, dan anthrax bisa menimbulkan risiko besar tidak hanya terhadap hewan itu sendiri, tetapi juga terhadap manusia yang mungkin kontak dengan hewan tersebut. Penting bagi pemilik usaha untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menyediakan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah penyakit. Pemeriksaan fisik sebelum pembelian, termasuk memeriksa mata, mulut, dan kondisi bulu adalah esensial untuk memastikan bahwa hewan tersebut bebas dari penyakit (bisnis.com, 06/06/2024).

Ciri-ciri hewan kurban yang sehat. (Sumber: pikiran-rakyat.com/minka2507)

Dari sisi pemasaran, memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya dapat sangat membantu dalam menjangkau pembeli potensial. Dalam era digital ini, keberadaan online yang kuat bisa menentukan keberhasilan bisnis. Selain itu, penyediaan layanan pelanggan yang baik, termasuk konsultasi tentang cara pemeliharaan hewan dan detail syariat kurban, bisa menjadi nilai tambah yang membedakan bisnis Anda dari yang lain.

Sejalan dengan itu, penting pula untuk mempertimbangkan aspek logistik dan penyimpanan. Lahan yang cukup untuk mengakomodasi hewan secara aman dan higienis tidak hanya memenuhi kebutuhan fisiologis hewan tetapi juga standar etika dan kesejahteraan hewan. Ukuran lahan yang dibutuhkan bergantung pada jumlah hewan yang akan dikelola. Sebagai contoh, lahan beberapa hektar mungkin diperlukan untuk sapi, sedangkan kambing bisa memerlukan lebih sedikit ruang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline