Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kritik Pedas? Nikmati Saja

Diperbarui: 3 Juni 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Freepik.com)

Pemaknaan realitas sering kali dilakukan oleh kaum awam, yang memiliki perspektif unik dan pengalaman hidup yang berbeda. 

Kritik, seberapa pedas pun, dapat memberikan masukan berarti bagi pengembangan keilmuan dan pemikiran. 

Tanpa kritik, perkembangan akan menjadi stagnan.

Meskipun kritik tanpa dasar tetap ada dan bisa dianggap pikiran orang bijak, namun penting untuk menyadari bahwa pijakan ilmiah terkadang juga dimulai dari khayalan atau ide-ide yang terlihat konyol. 

Contohnya, penggunaan kerbau oleh petani untuk membajak sawah awalnya mungkin dianggap konyol, tetapi hal itu kemudian menginspirasi perkembangan teknologi pertanian seperti traktor. 

Bahkan teknologi yang saat ini dianggap maju dan penting juga mungkin dianggap konyol pada awalnya. 

Sejarah telah mencatat banyak contoh di mana penemuan dan inovasi awalnya ditertawakan sebelum akhirnya diterima dan mengubah dunia.

Penting untuk tidak meremehkan kekonyolan kaum awam sebagai kebodohan. 

Kekonyolan sering kali hanya merupakan ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman, dan kaum berilmu sering kali berangkat dari pemahaman awam untuk mencapai perkembangan yang lebih lanjut. 

Proses ini memerlukan pengakuan bahwa pengetahuan dan pemahaman dapat berkembang melalui dialog dan pembelajaran bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline