Pemaknaan realitas sering kali dilakukan oleh kaum awam, yang memiliki perspektif unik dan pengalaman hidup yang berbeda.
Kritik, seberapa pedas pun, dapat memberikan masukan berarti bagi pengembangan keilmuan dan pemikiran.
Tanpa kritik, perkembangan akan menjadi stagnan.
Meskipun kritik tanpa dasar tetap ada dan bisa dianggap pikiran orang bijak, namun penting untuk menyadari bahwa pijakan ilmiah terkadang juga dimulai dari khayalan atau ide-ide yang terlihat konyol.
Contohnya, penggunaan kerbau oleh petani untuk membajak sawah awalnya mungkin dianggap konyol, tetapi hal itu kemudian menginspirasi perkembangan teknologi pertanian seperti traktor.
Bahkan teknologi yang saat ini dianggap maju dan penting juga mungkin dianggap konyol pada awalnya.
Sejarah telah mencatat banyak contoh di mana penemuan dan inovasi awalnya ditertawakan sebelum akhirnya diterima dan mengubah dunia.
Penting untuk tidak meremehkan kekonyolan kaum awam sebagai kebodohan.
Kekonyolan sering kali hanya merupakan ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman, dan kaum berilmu sering kali berangkat dari pemahaman awam untuk mencapai perkembangan yang lebih lanjut.
Proses ini memerlukan pengakuan bahwa pengetahuan dan pemahaman dapat berkembang melalui dialog dan pembelajaran bersama.