Ramai tentang "Kuliah itu tidak wajib dan kuliah itu kebutuhan tersier" bisa dianggap salah karena bergantung pada bagaimana kita mendefinisikan "wajib" dan "kebutuhan tersier". Berikut adalah beberapa alasan mengapa premis tersebut bisa dianggap salah:
1. Definisi Kewajiban
Dalam banyak konteks, pendidikan tinggi atau kuliah sering dianggap sebagai kebutuhan untuk mencapai kesuksesan profesional dan ekonomi.
Walaupun secara legal kuliah mungkin tidak wajib, dalam banyak industri dan profesi, program studi diploma saja sering menjadi prasyarat untuk memasuki atau maju dalam bidang tertentu.
2. Pengaruh Sosial dan Ekonomi
Di banyak masyarakat, kuliah dianggap sebagai langkah penting untuk mobilitas sosial dan peningkatan ekonomi.
Pendidikan tinggi membuka akses ke pekerjaan yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, dan stabilitas keuangan, yang mana ini bisa sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
3. Kebutuhan Tersier
Istilah "kebutuhan tersier" biasanya mengacu pada barang atau jasa yang dianggap sebagai kebutuhan mewah atau tambahan.
Namun, dalam ekonomi pengetahuan modern, pendidikan tinggi sering kali lebih dekat ke kebutuhan primer atau sekunder karena pentingnya dalam mempersiapkan individu untuk bekerja dan hidup di masyarakat yang kompleks dan teknologi-berintensitas tinggi.
4. Perkembangan Pribadi dan Intelektual
Kuliah juga menyediakan manfaat yang melampaui pekerjaan dan ekonomi.
Pendidikan tinggi memfasilitasi pertumbuhan pribadi, pengembangan intelektual, dan keterampilan kritis yang penting dalam kehidupan pribadi dan sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
5. Variabilitas Kebutuhan
Kebutuhan akan pendidikan tinggi dapat bervariasi tergantung pada individu, lokasi geografis, dan konteks ekonomi.