Kita sering kali tidak menyadari bagaimana perangkat dan media digital secara rutin mengalihkan perhatian kita.
Kita coba mengungkap dampak yang lebih dalam dari distraksi digital, terutama bagaimana ia memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.
Fokus utama diskusi ini adalah pada regulasi perhatian, sebuah kemampuan yang memungkinkan kita mengontrol dan mengarahkan fokus kita terhadap tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Secara khusus, diskusi kita ini menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki sumber daya yang sama untuk mengatasi distraksi yang dibawa oleh "ekonomi perhatian".
Hal ini sangat relevan dalam konteks pendidikan, di mana siswa dari latar belakang sosioekonomi yang lebih rendah cenderung memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam mengatur perhatian mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dari latar belakang yang lebih mampu.
Ini bukan hanya masalah individu tetapi berkaitan dengan struktur sosial yang lebih luas yang mendukung ketidaksetaraan ini melalui akses yang tidak merata ke sumber daya pendidikan dan teknologi.
Lebih lanjut, diskusi kita ini membahas bagaimana variasi individu dalam regulasi perhatian---baik itu melalui kemampuan internal seseorang atau melalui pengaruh lingkungan stimulus---berakibat pada perbedaan dalam pencapaian akademik.
Misalnya, anak-anak yang tinggal di rumah yang padat cenderung menghadapi lebih banyak gangguan dan memiliki lebih sedikit ruang untuk belajar, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan eksekutif mereka dan, pada akhirnya, prestasi akademik mereka.
Penting untuk dipahami bahwa jika kita ingin mengatasi ketidaksetaraan ini, perlu adanya intervensi kebijakan yang mendesak untuk mengatasi pengaruh negatif distraksi digital.
Hal ini mencakup perancangan ulang cara kita menggunakan teknologi dalam pengaturan pendidikan dan potensi regulasi lebih lanjut terhadap cara platform digital dirancang dan beroperasi untuk menangkap perhatian pengguna.