Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Rencana Keuangan Keluarga

Diperbarui: 24 April 2024   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi meja kerja. (Freepik.com)

Di ruang kerja dengan meja yang terpetak-petak dan berbagai catatan kertas tertempel di dinding meja kerja, Sally sedang asyik menelusuri catatan penagihan di laptopnya. Tiba-tiba, sistem informasi di layarnya menampilkan satu nama, Atika. Dengan reflek, Sally menekan tombol panggilan.

"Hei, Atika. Ini Sally dari Smart Loan. Saya ingin mengingatkan bahwa angsuran Ibu sudah lewat dari tanggal jatuh tempo," kata Sally dengan suara profesional.

Di sisi lain telepon, Atika terdiam sejenak. "Sally? Anakku Sally?" bisiknya, hampir tidak terdengar.

Sally, yang tidak menyadari siapa sebenarnya yang ia telpon, terus dengan penjelasannya. "Iya, Bu, penting sekali untuk segera menyelesaikan pembayaran agar tidak terjadi penumpukan denda."

Atika, yang kini sadar bahwa di ujung telepon adalah putri kesayangannya, mencoba mengalihkan topik. "Eh, Sal, katanya kamu kerja di e-marketplace yang terkenal itu, kok bisa sih kamu telpon-telpon soal pinjol?"

Sally tersadar dan terdiam sebentar, kemudian tertawa kecil. "Ah, Ibu ini, masih ingat dongeng semalam? Itu cuma cerita, Bu. Sally kan multitasking, kerja di e-marketplace sambil handle beberapa kasus khusus di Smart Loan." Sally mencoba membela diri.

Atika tidak terima, "Lho, tapi kan kemarin Ibu sudah bangga-bangganya bilang ke Bu Darsih dan Pak Slamet tetangga kita, bahwa anak Ibu kerja di tempat yang wah itu. Ini kan malu, Sal. Pinjol itu masih tabu, apalagi bagian penagihannya."

Sally mendengus, mencoba meredam amarah. "Ibu, tapi kenapa sih Ibu pakai pinjol kalau tidak setuju sama mereka?"

Mendengar itu, Atika terdiam, suaranya bergetar. "Ya, untuk apa lagi kalau bukan untukmu, Nak. Kuliahmu itu lho, yang biayanya bukan main."

Sally tercengang, tak bisa berkata-kata. Kedua wanita itu terdiam, menyisakan hanya suara kipas angin yang berputar lambat. Sally akhirnya memecah keheningan.

"Ibu... maaf, Sally tidak tahu. Tapi, Ibu jangan khawatir, kita pasti bisa atasi ini. Mari kita bicarakan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline