Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Bagaimana Guru Bimbingan Konseling Menerapkan Pendekatan Humanistik Pada Siswa?

Diperbarui: 13 April 2024   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu pendekatan humanistik pada siswa di sekolah. (Freepik.com)

Pentingnya Prinsip Dasar Konseling dalam Pendidikan SMA

Dalam dunia pendidikan, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), peran guru bimbingan konseling menjadi sangat vital. Salah satu aspek kunci yang harus dikuasai oleh seorang guru bimbingan konseling adalah pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip dasar konseling. Prinsip-prinsip ini bukan hanya kerangka kerja bagi praktik mereka, tetapi juga menjadi fondasi dalam membantu siswa menghadapi tantangan psikologis dan sosial yang muncul selama masa remaja.

Teori dan Pendekatan dalam Konseling

Salah satu teori konseling yang penting adalah Teori Perilaku, yang dikembangkan oleh B.F. Skinner. Teori ini menekankan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari kondisi lingkungan yang memengaruhinya. Dalam konteks sekolah, guru bimbingan konseling dapat menggunakan prinsip ini untuk membantu siswa mengembangkan perilaku positif melalui penguatan yang tepat. Misalnya, penguatan positif bisa digunakan untuk meningkatkan kehadiran atau partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.

Teori Psikodinamika, yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, juga memberikan wawasan penting. Meskipun teori ini sering dikritik karena aspek-aspeknya yang kompleks dan terkadang bersifat spekulatif, pemahamannya tentang alam bawah sadar memberikan guru bimbingan konseling alat untuk mengerti konflik internal yang mungkin memengaruhi perilaku siswa. Guru bisa membantu siswa mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan emosional mereka yang mungkin berasal dari pengalaman masa lalu atau konflik internal.

Teori Humanistik, yang dikemukakan oleh Carl Rogers, menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung agar individu dapat mencapai potensi penuh mereka. Pendekatan ini, yang sering disebut sebagai pendekatan berpusat pada klien, sangat relevan dalam setting sekolah, di mana guru bimbingan konseling harus menyediakan ruang yang aman dan mendukung untuk eksplorasi diri siswa. Guru dapat menerapkan teknik seperti empati reflektif dan penerimaan tanpa syarat untuk mempromosikan pertumbuhan pribadi siswa.

Terakhir, Teori Kognitif oleh Aaron T. Beck dan Albert Ellis, membantu guru dalam mengatasi distorsi pemikiran atau keyakinan negatif yang mungkin menghambat siswa. Dengan menggunakan terapi kognitif-perilaku, guru bimbingan konseling dapat mengajarkan siswa cara mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak produktif, membantu mereka mencapai hasil akademis yang lebih baik dan hubungan interpersonal yang lebih sehat.

Implementasi dalam Lingkungan Sekolah

Penerapan teori-teori ini dalam setting sekolah memungkinkan guru bimbingan konseling untuk menggunakan pendekatan yang berorientasi pada bukti dalam praktik mereka. Dengan memahami berbagai teori konseling, guru dapat menyesuaikan pendekatannya untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Sebagai contoh, siswa yang mengalami ansietas mungkin akan mendapatkan manfaat dari pendekatan kognitif-perilaku untuk mengelola pemikiran mereka, sementara siswa yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan emosi mereka bisa lebih sesuai dengan pendekatan humanistik.

Secara keseluruhan, pemahaman yang kuat terhadap prinsip dasar konseling tidak hanya meningkatkan kualitas dukungan yang diberikan kepada siswa, tetapi juga memperkuat peran guru sebagai pendukung kesejahteraan emosional dan sosial siswa di sekolah. Memastikan bahwa guru bimbingan konseling memiliki pengetahuan teoritis yang solid adalah langkah esensial dalam membekali mereka untuk menjawab tantangan pendidikan modern dan kompleksitas perilaku remaja.

Pengaruh Teori-teori Konseling dalam Pengembangan Pribadi Siswa

Implementasi prinsip-prinsip dasar konseling di sekolah menengah atas tidak hanya membantu dalam mengatasi masalah perilaku atau emosional yang spesifik, tetapi juga sangat berkontribusi terhadap pengembangan pribadi siswa secara keseluruhan. Guru bimbingan konseling yang memahami dan menerapkan berbagai teori konseling berada dalam posisi yang baik untuk membimbing siswa melalui proses pertumbuhan dan eksplorasi diri selama tahun-tahun formatif mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline