Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Pulang ke Pangkuan-Nya

Diperbarui: 12 April 2024   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mudik yang sesungguhnya. (Freepik/wirestock)

Pulang ke Pangkuan-Nya

Dalam hening Ramadan, kau bertanya,
Berapa kali kau lantunkan ayat suci?  
Di sudut masjid, di lipat waktu
Berapa i'tikaf telah lenyap, usai?

Tetapi di ujung doa, ada bayangmu,
Memikul beban rasa yang tak terurai
Ada amarah, duka, dan kesedihan
Yang terus menerus kau genggam, tak lepas

Di euforia Idulfitri, suara takbir bergema
Apakah kata maafmu hanya lirih basa-basi?  
Lalu engkau tatap dirimu, melihat ragamu
Yang penuh pesan cinta dari-Nya, tersembunyi

Tuhan bicara dalam bisik yang kau abaikan
Dalam sakit dan kekacauan, Dia menyeru
Dalam ketidakberesan, Dia memberi isyarat
Cinta-Nya mendalam, bukan untuk menyakitimu

Engkau binatang ternak dengan mulut bisu
Mata buta, telinga tuli, hati yang mati rasa
Tapi ingat, engkau adalah ciptaan sempurna-Nya
Gambaran diri-Nya, khalifah di muka bumi

Kini, di penghujung suci, suara-Nya melirih
"Pulanglah, hamba-Ku, pulang ke pangkuan-Ku."
Seperti orang tua yang rindu pada anaknya yang jauh
Dia rindu pada jiwa yang telah lama terlupa

Mudiklah, bukan hanya ke kampung halamanmu
Tapi ke dalam qalbumu, tempat Dia selalu ada
Bersihkan jiwa, tenangkan hati
Pulanglah... Sebelum waktu memanggilmu pulang

Sidoarjo, 3 Syawal 1445H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline