Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mulut Sehat, Puasa Tidak Batal, dan Senyum Tetap Ceria, Ini Caranya!

Diperbarui: 28 Maret 2024   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mulut sehat, puasa tidak batal, senyum tetap ceria. (Freepik.com)

"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi).
(HR. Bukhari dan Muslim). 

Kontroversi

Kontroversi kesehatan mulut selama ibadah puasa Ramadan sering kali berpusat pada beberapa isu utama, antara lain:

1. Penggunaan Siwak atau Sikat Gigi

Terdapat perdebatan mengenai apakah penggunaan siwak (sebuah metode pembersihan gigi tradisional di beberapa komunitas Muslim) atau sikat gigi dan pasta gigi di siang hari selama Ramadan dapat membatalkan puasa. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa membersihkan gigi dengan siwak atau sikat gigi tidak membatalkan puasa selama tidak ada yang tertelan.

2. Bau Mulut

Karena tidak makan dan minum dari fajar hingga maghrib, beberapa orang mungkin mengalami peningkatan bau mulut atau kondisi yang dikenal sebagai halitosis. Hal ini terjadi karena penurunan produksi saliva yang berfungsi sebagai agen pembersih alami mulut. Meskipun kondisi ini sering dikhawatirkan, dalam tradisi Islam, bau mulut yang timbul dari puasa dianggap memiliki aroma yang baik di hadapan Allah.

3. Kesehatan Gusi dan Gigi

Kekurangan asupan air selama jam-jam puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang selanjutnya berpotensi memengaruhi kesehatan gusi dan gigi. Dehidrasi dapat menurunkan produksi air liur, yang memiliki peran penting dalam membersihkan partikel makanan dan bakteri dari mulut, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut seperti gingivitis dan karies gigi.

4. Waktu yang Tepat untuk Membersihkan Mulut

Ada pertanyaan mengenai kapan waktu terbaik untuk menyikat gigi dan membersihkan mulut selama Ramadan--apakah sebelum sahur, setelah sahur, atau sebelum tidur. Pendekatan ini dapat bervariasi tergantung pada preferensi pribadi, pandangan keagamaan, dan saran medis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline