Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Meneropong Masa Depan Digital Indonesia: Dari Penetrasi hingga Dampak Sosioekonomi

Diperbarui: 15 Februari 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pengguna mengakses internet. (Microsoft via kompas.com)

Bagian 2 dari 5 Tulisan

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam penggunaan dan penetrasi internet di antara negara-negara Asia Tenggara. Laporan WeAreSocial dan Hootsuite tahun 2023 menggarisbawahi bahwa terdapat 212,9 juta pengguna internet di Indonesia, yang mewakili sekitar 77% dari total populasi negara ini. Pertumbuhan tahunan pengguna internet yang mencapai 13,1 juta orang atau sebesar 6,6% dari periode Januari 2022 hingga Januari 2023 menandakan sebuah lonjakan yang tidak hanya signifikan tetapi juga menggambarkan sebuah transisi ke era digital yang lebih inklusif dan luas.

Aktivitas online yang populer seperti media sosial, menonton video online, berbelanja online, mencari informasi, dan berkomunikasi melalui aplikasi pesan mencerminkan pergeseran perilaku masyarakat Indonesia ke arah yang lebih terdigitalisasi. Penetrasi smartphone yang tinggi menandakan ketergantungan besar pada akses internet mobile, mengingat kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan oleh perangkat mobile.

Dari sisi kecepatan, Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik. Data dari Speedtest per Februari 2024 mencatat kecepatan rata-rata koneksi fixed broadband di Indonesia adalah 23,44 Mbps untuk download dan 20,93 Mbps untuk upload, yang menempatkan Indonesia pada peringkat yang relatif sedang di kancah global. Sementara itu, untuk internet seluler, kecepatan rata-rata yang tercatat adalah 18,65 Mbps untuk download dan 12,23 Mbps untuk upload. Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan, masih terdapat ruang yang besar untuk peningkatan infrastruktur dan kecepatan internet di Indonesia.

Infrastruktur dan akses internet menjadi fondasi utama untuk mendorong penetrasi internet yang lebih luas. Pembangunan jaringan fiber optik dan proyek infrastruktur Palapa Ring telah menjadi langkah krusial dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan koneksi broadband, terutama di wilayah Indonesia Timur dan daerah-daerah pelosok. Namun, tantangan berupa kesenjangan digital masih terlihat jelas, dengan akses internet yang belum merata antara perkotaan dan pedesaan serta kesenjangan dalam literasi digital.

Perkembangan internet di Indonesia telah membawa dampak yang luas terhadap berbagai sektor, mulai dari ekonomi digital yang berkembang pesat dengan hadirnya marketplace e-commerce, transportasi online, dan fintech, hingga penggunaan internet dalam layanan pemerintah dan pendidikan. Sektor ekonomi digital khususnya telah menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia, menawarkan peluang baru bagi pengusaha dan membuka akses lebih luas bagi konsumen.

Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi hambatan, termasuk meningkatkan infrastruktur, kecepatan internet, dan literasi digital. Investasi berkelanjutan dalam teknologi dan pendidikan digital akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital.

Kesimpulannya, perkembangan internet di Indonesia menunjukkan prospek yang menjanjikan dengan tantangan yang masih harus diatasi. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang efektif, Indonesia dapat mengatasi kesenjangan digital, meningkatkan kualitas akses internet, dan memanfaatkan sepenuhnya potensi ekonomi digital untuk kemajuan sosial dan ekonomi negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline