Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Puisi: Senyuman Terakhir

Diperbarui: 10 Februari 2024   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Andi dan Simba. (Freepik.com)

Senyuman Terakhir 

Andi tersenyum ke langit, awan berlalu tenang,  
Senyum ribuan kata, emosi dalam terkurung.  
"Aku lupa menikmati," bisiknya, hati terpanggil,  
Langit luas memanggil, masa lalu dan sekarang beradu.

Di sampingnya, Simba, setia dan lembut,  
Andi berharap, di mata kucing, cinta tercermin.  
Kehidupan tak hanya tentang memberi makan,  
Tapi kebaikan, yang tumbuh, menyembuhkan.

Senyuman Andi berganti tawa, cerita kehidupan,  
Campuran bahan, resep hidup yang dinikmati.  
"Cuaca akan dingin," katanya, Simba merespon,  
Persahabatan, penerimaan, dalam diam mengerti.

Mata tertutup, dunia berubah, langit gelap menyala,  
Bintang-bintang bersinar, masa lalu dan sekarang bersua.  
Andi merasakan hubungan, bagian dari semesta,  
Kegembiraan, saat langit malam mengungkap rahasianya.

Hujan turun, Andi dan Simba bersama di akhir,  
Kenangan, cinta, kehidupan berlalu.  
Andi bersyukur, untuk saat-saat terakhir,  
Dalam pelukan dingin, bersama Simba, dia beristirahat.

Malang, 10 Februari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline