Saya menemukan satu artikel di jurnal "Applied Philosophy" berjudul "Effective Altruism and its Critics" yang ditulis oleh Iason Gabriel pada 12 Februari 2016.
"Altruisme efektif" adalah sebuah filosofi dan gerakan global yang mengutamakan penggunaan bukti dan analisis rasional untuk menentukan cara paling efektif dalam membantu orang lain.
Gerakan ini didasarkan pada prinsip bahwa semua nyawa memiliki nilai yang sama, dan oleh karena itu kita harus berusaha untuk menggunakan sumber daya kita (uang, waktu, keahlian) dengan cara yang memberikan dampak positif terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Konsep ini mengajak individu dan komunitas untuk mempertimbangkan secara kritis bagaimana mereka dapat melakukan kebaikan di dunia dan untuk mengalokasikan sumber daya mereka sesuai dengan itu.
Berikut ulasan saya terhadap artikel tersebut.
***
Altruisme efektif, sebuah konsep yang muncul dari perkuliahan di Universitas Oxford, telah menginspirasi perubahan paradigma dalam dunia filantropi.
Dengan menekankan pendekatan berbasis bukti dalam berbuat baik, gerakan ini mengajak kita semua untuk mempertanyakan bukan hanya kesediaan kita untuk membantu, namun juga bagaimana kita dapat membantu dengan paling efektif.
Meski mempunyai niat baik, gerakan ini telah memicu perdebatan sengit, mengundang kritik yang menyoroti potensi titik buta gerakan ini terkait aspek kesetaraan, keadilan, dan implikasi sistemik dari pendekatannya.
Dalam konteks ini, artikel yang ditulis oleh Iason Gabriel dari Universitas Oxford membuka jendela untuk diskusi yang lebih luas, mengungkap nuansa dan kompleksitas yang melekat dalam praktik altruisme efektif dan menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana gerakan ini dapat mengatasi tantangan yang dihadapi.