Nasdem berlenggang, tariannya punik,
Demokrat tersudut, dalam dinamika politik.
Kesepakatan dan tujuan yang pernah bersatu,
Kini ambisi dan kepentingan menjadi pertaru.
Dengan Cak Imin sebagai bintang yang berpijar,
Nasdem melangkah, mengukuhkan pilihan besar.
Demokrat terkejut, AHY tak lagi bercahaya,
Adakah pengkhianatan atau sekedar strategi dunia?
Komunikasi transparan, kunci dalam kisah ini,
Konsekuensi berat, untuk tindakan yang tak jelas dirinci.
Pemilih menanti, suara mereka adalah penentu,
Kesejahteraan rakyat atau ambisi tanpa batu?
Dalam dunia politik, pengkhianatan bagai angin lalu,
Kompromi terjalin, namun tak selalu mampu.
Koalisi berubah, prinsip-prinsip pun diuji,
Apakah ini kegagalan? Atau kebijakan yang dirinci?
Di tanah Indonesia, politik bagai lukisan kaya,
Demokrasi tumbuh subur, setiap suara terbaya.
Kita berharap pemimpin memilih jalan terbaik,
Untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya percakapan di meja tebu.
Jika pengkhianatan datang, bagaimana partai beraksi?
Integritas dan citra, di tengah-tengah krisis, jangan lalai.
Kesejahteraan rakyat, harus tetap jadi prioritas,
Pengkhianatan hanya pelajaran, bukan akhir cerita.
Namun, apa yang terjadi jika partai memilih untuk mengkhianati?
Alasan mungkin kompleks, bukan sekedar taktik semata.
Prinsip dan kepentingan, dalam keputusan berat,
Hanya waktu yang akan mengungkap, siapa yang benar dan siapa yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H