Yang termuat di bingkai itu,
Adalah reruntuhan,
Dan puing-puing bertebar dalam jejak lalunya,
Singgah dihatimu, sungguhlah rumit,
Menangkap manja bibirmu, menjadi kaku,
Sementara kumbang dan sari bunga lihai menukar mesra,
Aku bercerita pada syahdunya;
Oo..seandainya,
kisahku adalah ia,
maka tak perlu lagi luka lara,
Yang terlihat dibingkai itu,