Lihat ke Halaman Asli

Sajak Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hujan,

Andai ia tahu aku masih terjaga,

Butirannya akan terus mengalir deras,

Aku pernah menitip rindu,

Pada angin dan ombak tepi pantai,

Suatu kali, di akhir bulan Desember,

Gemuruh laut mengisi jiwaku yang gontai,

Percikan dari tumbuk menumbuk samudra,

Mengawang dalam keliaran birahi,

Satu demi satu bergolak,

Menembus cakrawala semesta,

Mereka menerjang tajam matahari,

Berpadu dalam simponi kegelisahan,

Di kegelapan malam,

Dalam ruang sunyi dan sendiri,

Mereka berjatuhan,

Berhambur kian kesana,

Menuju kekosongan,

Merapat kembali padaku,

Yang merindu,

Di saat angin semilir memudar,

Dan cahaya bulan enggan menampakkan diri.

Syah, 3 januari 2012

http://syahid-syaefudin.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline