Lihat ke Halaman Asli

Syahid Izzuddin

Mahasiswa Komunikasi - Universitas Siber Asia

Teknologi 5.0 di Era Konvergensi

Diperbarui: 19 Februari 2023   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi komunikasi di media massa telah mengalami perkembangan yang pesat. Implementasi platform digital dilakukan oleh kelompok media massa dalam menghadapi persaingan antar media dalam menyambut masyarakat 5.0. Dalam infrastruktur organisasi media, platform digital merupakan salah satu bentuk kebijakan kelompok media dalam melakukan konversi teknologi, konvergensi konten, dan konvergensi ekonomi.

Platform digital menciptakan bentuk baru media massa dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Kelompok media yang ada di Indonesia sudah menerapkan penggunaan platform digital. Ross Tapsell (2017) dalam Media Power in Indonesia: Oligarchs, Citizens and the Digital Revolution, menyatakan bahwa perusahaan media besar yang ada di Indonesia saat ini adalah CT Corp, Global Mediacom, EMTEK, Visi Media Asia, Media Group, Berita Satu Media Holding, Jawa Pos, dan Kompas Gramedia. 

Tapsell membagi mereka menjadi dua kelompok berdasarkan jejak mereka menuju titel konglomerat digital: Pertama, melalui televisi, dan kedua melalui media cetak. Menurut Tapsell, stasiun televisi mampu berinvestasi lebih cepat di platform media yang sudah mereka miliki sebelumnya. Televisi Free to Air (FTA) yang tergabung dalam grup media seperti TV One dan ANTV memiliki website www.antvklik.com dan grup MNC dengan platform digital RCTI Plus yang baru saja diluncurkan. Sedangkan radio di frekuensi FM seperti Prambors, Gen FM, dan Trax FM juga memiliki website dan aplikasi streaming siarannya.

Konsekuensi konvergensi di Indonesia penting karena dua alasan utama: Pertama, cara kelompok oligarki pemilik media secara langsung membangun industri melalui konvergensi. Kedua, popularitas media sosial dan jurnalisme warga di Indonesia telah menjadi bagian dari situs media multiplatform arus utama. Digitalisasi entitas media sebelumnya adalah spesialisasi. Namun, saat ini menjadi penyedia berita multiplatform yang sangat besar. Ini berimplikasi banyak pada kebebasan media, termasuk meningkatnya konsentrasi kepemilikan. 

Dalam kajian ini juga diharapkan digitalisasi dapat membawa keragaman yang lebih besar. Melalui lebih banyak saluran media online dan televisi, terdapat bukti signifikan yang menunjukkan bahwa jurnalisme industri memang akan tetap menjadi paradigma dominan di Indonesia di era konvergensi. Internet telah memudahkan proses jurnalistik yang dimulai dengan pencarian. Ide awal dapat difasilitasi dengan kekuatan mesin pencari data berbasis internet. 

Hingga proses kerja di lapangan, internet memudahkan jurnalis untuk mencari data di lapangan, mendistribusikan karya jurnalistik ke meja redaksi, dan mempublikasikan karya jurnalistik ke publik secara lebih masif tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Masyarakat Indonesia saat ini berada dalam fase transisi menuju masyarakat era informasi. Dalam proses ini terjadi pergeseran pola masyarakat dalam mengakses dan mendistribusikan informasi. Ini adalah perubahan gaya hidup sebagai konsekuensi penggunaan perangkat komunikasi berbasis teknologi informasi. 

Dalam arsitektur teknologi perlu ditentukan pola arsitektur dan protokol data pada teknologi media massa di Indonesia. Salah satunya adalah stasiun televisi akan menentukan pola arsitektur dan protokol data menggunakan teknologi berbasis Service Oriented Architecture (SOA) karena setiap layanan dalam SOA dapat berkomunikasi satu sama lain terlepas dari platform teknologi yang digunakan oleh layanan tersebut. Jika ada perubahan, hanya layanan terkait akan berubah sehingga tidak mempengaruhi keseluruhan sistem.

Dengan adanya kondisi saat ini, maka diharapkan mahasiswa-mahasiswa yang berada di area Jabodetabek mampu mengembangkan kreatifitas dalam berposting di media sosial dalam beragam platform namun juga dengan dasar kemampuan jurnalistik yang mumpuni. Hal ini disebabkan di media sosial banyak sekali ide-ide cemerlang yang tidak dipublikasi secara baik sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak diterima baik oleh para pengguna media sosial lainnya. Maka Adapun harapan pada dosen-dosen komunikasi untuk tetap update pada isu-isu terkini agar materi pembelajaran dapat dengan mudah diserap oleh para mahasiswa-mahasiswinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline