Kamu seorang santri? pasti akan senyum-senyum sendiri ketika mengingat cara belajarnya yang unik dapat menjadi sebuah keunikan di dunia luar sana. Dibilang unik karena caracara belajar para santri tergolong jarang dilakukan oleh sekolah-sekolah formal biasanya. Mungkin ini dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar Indonesia untuk kembali bertekun kembali dalam belajar.
Belajar Sehabis Sholat Shubuh
Jika bagi para pedagang waktu pagi merupakan waktu yang paling utama dalam mencari rezeki, bagi para santri waktu habis shubuh merupakan waktu yang paling tepat untuk mencari ilmu. Ilmu yang dipelajari banyak, mulai dari Al-Qur'an, kitab kuning, menghafal hadits dan tafsir dan masih banyak lagi pelajaran-pelajaran yang dimulai dari habis shubuh.
Ujian paling berat ketika belajar habis shubuh adalah ngantuk, dikarenakan waktu shubuh itu matahari belum memunculkan keperkasaannya, maka pantaslah ngantuk masih menyerang. Tetapi waktu shubuhlah waktu yang paling utama dalam memulai pelajaran, karena waktu shubuh orak masih jernih dan fresh sehingga mudah untuk di isi oleh berbagai macam pelajaran.
Belajar Secara Bergerombol
Santri identik dengan ukhuwah islamiyyahnya yang kuat, sehingga terkadang tak jarang terlihat santri kemana-kemana sambil bergerombol, apalagi dalam masalah belajar. Dengan adanya banyak orang maka belajar akan terasa asyik dan dapat membuka pintu diskusi dalam membahas suatu pelajaran. Walaupun terlihat asyik jika berkumpul bersama tetapi kekurangannya ialah terkadang niatnya belajar bareng, tetapi ujung-ujungnya malah ngobrol gak karuan.
Belajar Sendirian di Tempat Sepi
Kalau yang ini berbeda dengan yang di atas. Untuk santri yang ini merupakan santri yang tidak dapat fokus belajar jika terdapat sesuatu yang mengganggu konsentrasi belajarnya. Sehingga memilih belajar di tempat yang sepi dan tenang seperti dikebun, masjid, taman dan lainya.
Belajar Sambil Berjalan
Belajar sambil berjalan? Memangnya bisa? Tentu saja bisa! Dalam pepatah arab mengatakan sebaik-baiknya teman ketika sedang menuntut ilmu adalah buku, maka para santri kemana-mana membawa dan menghafalkan pelajaran. Fenomena ini akan sangat mudah untuk ditemukan ketika masa-masa ujian di Pesantren tersebut. Karena sudah mendekati masa-masa ujian, sebisa mungkin para santri memaksimalkan segala waktunya untuk belajar. Ketika antri mengambil jatah makan, antri mandi, ketika berjalan kemana saja yang pasti dibawa adalah buku pelajaran.
Belajar Sambil Bertanya
Untuk menguji seberapa kuat hafalan seorang santri, maka metode yang diambil adalah menguji dirinya sendiri dengan meminta untuk ditanya dengan berbagai macam soal dari pelajaran yang ia telah pelajari. Hal ini akan mengasah orak untuk mencari tahu jawaban dengan secara cermat dan tepat, dan jika jawaban salah dapat dikoreksi langsung oleh teman yang memberi pertanyaaan.
Belajar dengan Melantangkan Suara
Ini salah satu perkembangan dari belajar sambil berjalan. Karena terkadang belajar sambil berjalan tidak dapat fokus, maka dengan melantangkan suara dapat menambah konsentrasi dalam menghafal pelajaran. Tetapi terkadang orang-orang disekitarnya merasa terganggu dengan suara keras tersebut. Jadi usahakan cari tempat yang tidak terlalu ramai atau suaranya jangan berlebihan.
Membuat Catatan
Dalam setiap pelajaran pasti ada yang penting dan tidak penting, maka untuk mempermudah dalam mendalami pelajaran adalah dengan mengambil intisari atau yang penting saja. Ini akan sangat efektif ketika sudah memasuki masa-masa ujian dipondok, jadi ketika santri-santri yang sedang sibuk belajar dan bingung mana yang harus dipelajari dan dihafal, dengan adanya catatan tidak perlu bingung-bingung lagi dalam belajar.
Seboga informasi ini bermanfaat bagi yang ingin mencontoh cara belajar santri ini.