Lihat ke Halaman Asli

Syahidah Ashofani Ahmad

Universitas Muhammaduyah Yogyakarta

Komunikasi Al-Qur'an dalam Era Media Baru

Diperbarui: 13 Januari 2024   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi adalah "proses atau tindakan menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima, melalui suatu medium yang biasa mengalami gangguan. Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional atau disengaja serta membawa perubahan. Komunikasi telah dilakukan oleh tokoh-tokoh islam sebelumnya, bahkan di dalam Al-Quran dapat kita temukan banyak tentang komunikasi.

Pada era modern ini, komunikasi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti majalah, koran, internet, televisi, buku-buku, dan radio. Berkembangnya teknologi memberikan dampak yang signifikan tentang komunikasi dan penyampaian nya, seperti di zaman sekarang kita mampu mengakses berita dengan cepat dan mudah.

Kata dakwah memang dianggap kata yang paling tepat untuk menjadi padanan komunikasi. Kata dakwah dalam bahasa Arab berakar dari huruf, ( , ,) kemudian terbentuk menjadi kata dakwah berarti: "suatu yang membuat seseorang sehingga tertarik atau suatu pesan atas keindahan kata-kata dan kemerduan suaranya". Dakwah yang dimaksud disini adalah bukan hanya berbicara di depan saja namun namun salah satu contoh komunikasi dakwah adalah Al-Quran.

Al-Quran adalah salah satu contoh media dalam komunikasi, seperti yang kita ketahui Al-Quran adalah perkataan Allah yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur, dimana di dalamnya memiliki banyak keterangan tentang kehidupan, cerita pada masa lampau, tata cara dan etika, peristiwa yang akan terjadi dan alam akhirat.

Dapat kita pahami dalam ilmu linguistik ada istilah simiotika yaitu arti dari suatu lambang atau bentuk symbol tertentu. Dapat kita gambarkan semisal pada seorang raja yang menulis surat di dalamnya terdapat pesan pesan untuk membeli sesuatu barang lalu ia berikan pada seorang adipati nya untuk memberikan surat itu kepada pelayan siapapun itu. Lalu adipati tersebut memberikan surat itu kepada pelayan yang baru saja lewat, pelayan itu senang mengagung-agungkan suratnya menciumnya, menjaganya, namun ia lupa pesan yang ada didalamnya itu untuk apa.

Dalam sekilas cerita itu dapat kita simpulkan terkadang beberapa orang hanya menganggap penting pemberian itu namun tak paham apa tujuan dari sesuatu yang diberikan kepadanya. Jika kita satukan ke dalam Al-Quran dan kondisi saat ini seperti beberapa orang menghafalnya, menciumnya, menjaganya namun dia lupa pesan apa yang ada di dalam Al-Quran tersebut. Naudzubillah.

Dalam Surah Yusuf ayat 2 dijelaskan bahwa :

Yang artinya : "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya."

Jika kita dapat mengupasnya lebih dalam bahwa Al-Quran diturunkan dalam Bahasa Arab agar dapat di pahami, kalimat yang artinya turun berarti Al-Quran adalah sesuatu yang diturunkan dengan Bahasa Arab yang dimana mereka baru menjadikanya Berbahasa Arab agar dapat dipahami oleh semua manusia, pada kajian lain diterangkan bahwasanya wahyu Allah tersebut ketika melalui Jibril bisa saja dikatakan belum berbahasa Arab lalu ketika disampaikanya kepada Rasulullah dan umatnya Bahasa itupun berganti menjadi Bahasa Arab agar mampu dipahami.

Dalam ayat itu dapat kita kaji bagaimana cara kita berdakwah dan bagaimana menyampaikan kebenaran dengan benar. Cara kita menyampaikan sesuatu adalah dengan memahami bahasanya ketika kita sudah dapat mengetahui bagaimana lawan kita berfikir dan berbicara disitulah kita dapat memberikan argumentasi kebenaran sehingga mampu diterima bagi pendengar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline