Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Orang Hanya Melihat namun Tidak Menolong?

Diperbarui: 16 Juni 2019   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita mungkin pernah melihat suatu kejadian dimana seseorang berada dalam kondisi darurat, seperti kecelakaan, kebakaran, pencurian, dan kondisi darurat lainnya. Namun, orang-orang di sekitar hanya menonton tanpa berusaha memberikan bantuan. Mungkin kita menjadi heran dan timbul pertanyaan, mengapa orang-orang tidak mau menolong korban? Padahal korban sangat membutuhkan bantuan, namun orang-orang di sekitar tempat kejadian hanya menonton saja.

Fenomena tersebut merupakan bystander effect. Bystander effect adalah situasi dimana orang hanya memilih untuk menjadi pengamat atau hanya menyaksikan bahaya yang terjadi, namun tidak melakukan apapun untuk menolong atau menghentikan bahaya.

 Terdapat bermacam-macam alasan mengapa orang melakukan hal tersebut. Misalnya dalam kecelakaan lalu lintas, terkadang orang-orang di sekitar tempat kejadian tidak menolong korban, malah mereka hanya menonton bahkan mengabaikannya dan berharap semoga tidak terjadi apa-apa pada korban dan ada orang lain yang menolongnya. Namun, ada juga orang yang tidak menolong karena takut disangka sebagai pelaku penabrakan dan diharuskan untuk bertanggungjawab dengan menanaggung seluruh biaya pengobatan, serta akan ditanyai berbagai pertanyaan oleh polisi. Hal-hal tersebut, membuat orang merasa tidak ada keharusan untuk melakukan tindakan penolongan. Contoh lain, misalnya anda melihat seseorang sedang dirampok. Namun, Anda memutuskan untuk diam saja karena Anda merasa tidak punya kemampuan untuk melawan perampok tersebut dan juga ada banyak orang di tempat kejadian sehingga Anda berharap semoga ada yang membantunya.

 Kebanyakan orang cenderung akan menolong jika kenal dengan korban, seperti anggota keluarga, kerabat, tetangga, teman maupun kenalan lainnya. Namun disisi lain, orang juga cenderung akan menolong apabila ia merasa memiliki pelatihan medis dan pertahanan diri yang baik. Selain itu, orang yang pernah menjadi korban juga ingin membantu korban lainnya agar pelaku lain dapat ditangkap dan ada juga yang menganggap orang lain memang layak mendapat pertolongan.

 Dari fenomena tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa menolong orang lain sebaiknya jangan menunggu orang lain unuk memberikan pertolongan ataupun memilih-milih orang yang akan kita tolong. Jadilah orang yang memiliki inisiatif untuk menolong orang lain yang sedang membutuhkan bantuan. Banyangkan saja apabila kita dalam posisi membutuhkan bantuan orang lain, namun orang lain tidak ada yang menolong kita? Tentunya susah bukan? Maka dari itu, sebaiknya kita menjadi seseorang yang lebih peduli terhadap sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline