senja yang binar
bayangmu bagai perdu mawar
jatuh di antara rel kereta yang berjajar
kata demi kata terkapar, aku luluh terbakar
gagap dalam getar-getar
kuterima salammu dengan gemetar
antara rindu dan bahagia berkelebat sangar
jarak yang sedepa, jantung yang penuh debar
ah, aku kian mabuk menggelepar!
Tegal, 27 November 2015 (E)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H