berdiri di antara lampulampu neon yang menggantung
pijar cahayanya menerangi semua pengunjung
menyinari rahasia kalbu yang termangu bingung
kanakkanak gempita menari di sepanjang jalan
saat bulan terang dan angin saling bersapaan
separuh hati memendam rasa kehilangan
aneka gulagula kapas yang terkemas; legit
walaupun manis tapi tetap terasa pahit
semacam nyanyi kenangan yang paling sengit
seperti riuhnya pasar malam
pertemuan dan perpisahan kadang tanpa salam
hanya berakhir di langit kelam
Sepanjang Pasar Malam, 15 September 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H