Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Kasus Kekerasan dalam Pacaran dan Dampak Psikologisnya pada Remaja

Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tirto.id

Kekerasan dalam pacaran merupakan fenomena yang semakin umum terjadi di kalangan remaja. Kekerasan ini tidak hanya bersifat fisik, namun juga dapat berupa kekerasan emosional, verbal, dan seksual.Penting untuk memahami berbagai bentuk kekerasan dan dampak psikologisnya terhadap remaja yang terlibat.

Definisi Kekerasan Dalam Pacaran

Kekerasan dalam pacaran dapat diartikan sebagai tindakan menyakiti, mengancam, atau mengontrol pasangan dalam hubungan romantis. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut antara lain: 

  • Kekerasan Fisik: Memukul, mendorong, atau tindakan fisik lainnya yang menyebabkan cedera.
  • Pelecehan Emosional: Penghinaan, manipulasi, dan kontrol yang menyebabkan pasangan merasa tidak berharga.
  • Kekerasan Verbal: Penggunaan kata-kata kasar, teriakan, atau ancaman untuk mempermalukan pasangan.
  • Kekerasan Seksual: Memaksa pasangannya melakukan hubungan seksual tanpa persetujuannya.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekerasan dalam pacaran   

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam pacaran antara lain: 

  • Norma sosial dan budaya: Diskriminasi terhadap kekerasan sebagai bentuk sikap cinta masyarakat. 
  • Pengaruh teman sebaya: Menghadapi teman yang mempunyai sikap negatif terhadap hubungan romantis.
  • Ketidakstabilan emosi: Remaja dengan masalah emosional atau psikologis cenderung lebih rentan. 

Dampak Psikologis dari Kekerasan Dalam Pacaran 

Kekerasan dalam pacaran dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius pada remaja, antara lain: Depresi: Perasaan putus asa atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai.

  • Kecemasan: Ketakutan  dan kekhawatiran berlebihan terhadap keselamatan diri.
  • Harga diri rendah: Merasa tidak berharga, tidak layak dicintai.
  • Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): Mengalami kilas balik, mimpi buruk, atau gejala lain setelah mengalami kekerasan.

Upaya Untuk Mangatasi 

Upaya untuk Mengatasi maraknya  kekerasan dalam pacaran memerlukan berbagai upaya, antara lain:

  • Pendidikan  Hubungan Sehat: Meningkatkan kesadaran remaja tentang tanda-tanda kekerasan dalam pacaran dan pentingnya hubungan yang sehat.
  • Dukungan Psikologis: Memberikan layanan konseling kepada remaja yang mengalami kekerasan dalam pacaran.
  • Kampanye Sosial: Mendorong masyarakat untuk menentang segala bentuk kekerasan dalam hubungan antar manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline