[caption id="attachment_291914" align="aligncenter" width="318" caption="Senyum Manis Maudy Ayunda (Foto : Zenoza.com)"][/caption]
Dia muda, cantik, cerdas, berprestasi. berdedikasi untuk pekerjaan dan pendidikannya. Akting, menyanyi, menciptakan lagu, menulis puisi dan buku serta bermain musik adalah dunia yang digelutinya. Si cantik yang selalu berpenampilan natural dan sederhana ini juga sempat menjadi pembicara termuda di forum The regional Conference Evaluates the Millennium Development Goals and Looks to Creating a Foundation for the Post-2015 yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali. Menjadi pembicara muda di ajang Internasional itu bukan semata-mata karena Ia adalah seorang public figure, namanya di rekomendasikan banyak orang karena selain segudang prestasi di usia muda, jurusan yang dipilihnya untuk pendidikan S1 nya masih berkaitan dengan bidang Ekonomi.
Itulah Maudy Ayunda. Gadis yang pada 19 Desember nanti genap berusia 19 tahun ini sedang bersiap meninggalkan tanah air untuk menempuh pendidikannya di Oxford University jurusan PPE (Philosophy, Politics dan Economic) di Inggris. Karirnya yang bersinar di usia muda tidak lantas membuatnya cepat puas. Di saat artis muda lain justru sibuk mencari home schooling atau drop out dari kuliah karena kesibukan di dunia entertainment, Ia justru menggapai mimpinya berkuliah di kampus impian banyak orang, Oxford University.
Jurusan Aduhai di Kampus Impian: PPE, Oxford University
Kabarnya, tanggal 4 Oktober nanti, Maudy akan meninggalkan Tanah Air karena Ia akhirnya diterima di peringkat kedua Unversitas dunia: Oxford University Inggris. Di jurusan yang merupakan salah satu jurusan terbaik di sana. Yaitu PPE (Philosophy, Politics, and Economics).
Seperti apa gambaran PPE itu?
Gambaran besar tentang PPE yang diambil sama Maudy ini -seperti nama jurusannya- menyangkut 3 elemen penting yang dibutuhkan seorang negarawan atau politisi dalam membangun negeranya. Pengetahuan Filsafat, Politik dan Ekonomi yang terkait satu sama lain. Di sarikan dari website resmi PPE Oxford (http://www.ox.ac.uk/), pentingnya belajar PPE adalah, dengan Filsafat, mahasiswa diajarkan untuk membangun analisa, mengkritisi sesuatu secara rasional, mempertanyakan bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan membuat sebuah penilaian etis atas sebuah kasus yang disodorkan. Studi tentang Politik memberikan pemahaman menyeluruh tentang dampak institusi politik pada masyarakat modern. Di politik juga mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi sistem politik. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk dapat menguji konsep-konsep dan nilai-nilai yang digunakan dalam analisis politik . Belajar Politik di Oxford juga mencakup studi Sosiologi dan Hubungan Internasional sekaligus. Sedangkan Ekonomi adalah studi tentang bagaimana konsumen, perusahaan dan pemerintah membuat keputusan yang menentukan bagaimana sumber daya ekonomi dialokasikan dan sejauh mana pemerintah menentukan kebijakan-kebijakan ekonominya beserta dampaknya untuk bisnis dunia.
Tentu saja, akan ada orang yang bilang bahwa kepintaran seseorang tidak ditentukan dari kampus mana Ia berasal. Namun kesuksesan dan kecerdasan seseorang lebih ditentukan oleh dirinya, bukan karena kampusnya.
Tapi, kita juga tidak dapat memungkiri bahwa kampus yang menelurkan banyak politisi, jurnalis dan penulis handal dari seluruh dunia ini memang mentereng. Tercatat, ada Imran Khan (Bukan bintang Bolliwood yang ganteng itu lho, tapi dia adalah Politisi Pakistan), David Cameron (siapa yang nggak kenal dia? Dia itu British Conservative Prime Minister), Benazir Bhutto dan Zulfiqar Ali Bhutto (Politisi Top Pakistan), Aung San Suu Kyi (Penerima Nobel Perdamaian, Aktivis HAM Myanmar) dan banyak lagi alumni lainnya. Barangkali, nanti Maudy Ayunda akan ikut tercatat di Wikipedia sebagai Alumni PPE Oxford University yang turut jadi pesohor dunia, mewakili Indonesia. Siapa yang tahu kan?
Idola Semua Kalangan
Artis pelantun lagu Perahu kertas yang pernah jadi Ketua OSIS di saat masih SMP atau SMA ini memiliki penggemar di berbagai lapisan masyarakat. Dari anak-anak, remaja seusianya, aktivis mahasiswa, mahasiswa biasa dan bahkan orang tua. Aura kecantikan dan kecerdasannya membuat semua kalangan mau tidak mau menyukainya. Barangkali, kecintaannya pada buku dan kemampuannya bermain musik juga menambah keseksian dara berbintang Sagitarius ini.
Seperti yang kita ketahui, selebritis selalu punya segment penggemar masing-masing. Misalnya, Girlband dan Boyband Indonesia kebanyakan diminati oleh anak-anak SD dan SMP, Penyanyi dangdut penuh sensasi kebanyakan adalah idola om-om dan ibu rumah tangga, Grup Band mentarget penggemar mahasiswa dan remaja, dan sebagainya. Nah, Maudy Ayunda menurut pengamatanku adalah idola semua kalangan, muda-tua, dengan profesi apapun.
Di Twitter, Saat teman-teman aktivis mahasiswa yang aktif di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) sedang sibuk mencari Ketua Umum PB (Pengurus Besar) HMI, ada beberapa tweet yang membuat aku dan teman-teman yang lain tersenyum. Pasalnya, saking ngefans nya sama Maudy Ayunda, seleb cantik ini disebut-sebut menjadi kandidat terkuat PB HMI selanjutnya. Tentu saja itu hanya sebuah gurauan. Karena PB HMI yang dimaksud bukanlah Pengurus Besar HMI, melainkan Persatuan Bidadari HMI. Tentu saja ini cukup menarik karena biasanya, para aktifis mahasiswa jarang ngefans dengan artis karena artis identik dengan hiruk pikuk industri hiburan yang dipenuhi propaganda hedonisme. Maudy Ayunda, ternyata mendobrak anggapan itu di mata para aktivis.
Penggemar yang usianya ada dibawahnya bisa kita lihat di twitter. Bagaimana mereka menjadikan pemeran Zakiyah Nurmala dalam film Sang Pemimpi ini sebagai inspirasi. Bukan hanya sebagai idola yang diteriakkan namanya saat tampil di panggung, tapi prestasi-prestasinya di banyak bidang juga membangkitkan inspirasi kaum muda untuk terus berkarya. Buktinya, Maudy sering diundang pegiat Youth Movement seperti Parlemen Muda Indonesia dan banyak sosial movement lain.
Bahkan, di sela obrolan filsafat dengan teman-teman kampus, nama Maudy juga sempat mencuat. Saat salah satu teman bilang, "Sayang banget ya, udah belajar filsafat masih aja mau dikendaliin dunia industri hiburan yang banyak eksploitasi wanita dan tubuh." Lalu Teman yang lain menjawab, "Bedanya orang di entertainment yang belajar filsafat sama nggak itu adalah kesadaran penuh langkah yang ditempuh. Jadi orang kayak gini nantinya nggak akan cuma jual sensasi untuk tetep tenar." Dalam hal ini, Aku sepakat dengan pendapat kedua.
Bagaimanapun, artis-artis cantik nan cerdas lain memang pantas untuk diakui kualitas dan kecerdasannya. Contohnya Agnes Monica, Sherina, Maudy Ayunda, Dian Sastro Wardoyo dan Gita Gutawa. Seolah mereka memang dihadirkan untuk memberitahu para wanita di dunia, kalau fisik oke itu bukan segalanya untuk dapat aktif berkiprah dan berdedikasi di bidang yang kita minati.
Membandingkan Maudy Ayunda dan Cinta Laura
Di forum-forum internet ada banyak thread yang membanding-bandingkan antara Maudy Ayunda dan Cinta Laura. Sebagai artis multitalented yang berhasil menembus Universitas top dunia, wajar kalau akhirnya keduanya dibandingkan. Apalagi keduanya sering mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris saat berbicara dan menulis.
Cinta Laura saat ini sedang berkuliah di almamater kampusnya Obama (bukan BSI lho ya) yaitu Colombia University, Amerika Serikat. Maudy sebenarnya juga diterima di Universitas peringkat 5 dunia itu. Tapi Ia lebih memilih Oxford karena menurutnya Oxford lebih bagus dari Colombia dan Ia juga lebih klik di sana.
Jika Cinta Laura konon berhasil meraih GPA atau IPK 4,19. (IPK sempurna di Colombia University itu 4,30) dan berhasil jadi Vice President Student Council di Colombia University. Bagaimana dengan Maudy nantinya? Oh iya, kabarnya Cinta Laura selalu mengabaikan undangan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) sana, bagaimana dengan Maudy nantinya?
Kita tunggu saja ceritanya.
Baca Catatan Lainnya :
Tipe-Tipe Mahasiswa Berdasarkan Aktivitasnya
Guru : Antara Si Pengemban Tugas Kenabian dan Si Pendikte
Tentang Kata Kepo dan Sekelumit Kebahasaan Kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H