Lihat ke Halaman Asli

Kunci Inggris yang Mematikan

Diperbarui: 10 Juli 2018   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Inggris/Foto indosport

Langkah Inggris sampai dengan babak semifinal piala dunia kali ini di Rusia tidak semata-mata dikatakan keberuntungan. Kalaupun keberuntungan ya itulah buah hasil didapat dari sebuah proses usaha dan upaya panjang yang gigih, bukan jatuh dari langit dengan tiba-tiba.

Mungkin saja awalnya ada yang meragukan TheTree Lions, seiring rangkaian pengalaman pahit setiap timnas Inggris berlaga di piala dunia selepas mereka juara tahun 1966 yang lampau. Sekarang menjadi pembuktian timnas Inggris, sebuah harapan tidak hanya sampai babak semifinal saja,tapi lolos sampai final dan juara.

Tidak menutup kemungkinan Inggris bisa melenggang ke Final dan mengakhiri turnamen akbar ini dengan jadi nomor 1. Modal yang dimilik Inggris cukup mumpuni untuk mewujudkannya. Dengan skuad yang ada pelatih Inggris Gareth Southgate semakin percaya diri. Jika dibanding tim-tim yang lolos sampai dengan semifinal permainan Inggris memang tak seindah dibanding tim-tim unggulan Spanyol,Brazil dll. Tetapi dibalik "kesedehanaan" cara bermain para pemain The Three Lions, mereka memiliki senjata yang bisa mematikan langkah lawan.

FISIK YANG KUAT

Apalah artinya bermain cantik nan indah ujung-ujungnya malah terpuruk. Ketika Inggris merebut tiket semifinal dengan mengalahkan Swedia  2-0, semakin nampak watak permainan Inggris, permainan yang sederhana namun penuh disiplin. Ditambah kekuatan secara fisik yang hampir merata dimiliki asuhan  Gareth Southgate. Tak salah memang karena para pemain Inggris ini dihuni banyak pemain-pemain muda, yang dapat bermain mengandalkan kekuatan fisik didukung punya tinggi badan yang rata-rata menjulang, serta stamina yang stabil.

Pemain Inggris bergerak tidak kenal lelah di atas lapangan. Walau bila dilihat dari pandangan mata permainan Inggris nampak membosankan. Tetapi sesekali kita bisa menikmati olahan permainan individu atau gerakan-gerakan kejutan dari pemain Inggris yang bertubuh tidak terlalu menjulang, seperti Raheem Sterling dan Jesse Lingard yang sesekali mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan terobosan solo run dan meliuk-liuk mengecoh lawan.

BOLA MATI MEMANFAATKAN TINGGI BADAN

Berapa banyak gol yang diciptakan Inggris ke gawang lawan memanfaatkan tinggi badan ? Pasukan yang dimainkan Southgate rata-rata punya tinggi badan di atas 1,75 meter. Jordan Henderson 1,83 meter. Kane, Dele Alli, Eric Dier, kompakan 1,88 meter. Termasuk dua dari tiga barisan bek tengah Harry Maguire dan John Stones juga punya tinggi badan 1,88 meter. Hanya Kyle Walker yang sedikit lebih pendek 1,78 meter.

Sundulan yang mematikan pemain Inggris Dele Alli mencetak gol kedua bagi Inggris pada laga babak perempat final Piala/republika.co.id

Memang tidak terlalu berbeda jauh perbandingan postur tubuh mereka dengan tim lain. Namun keberhasilan nya memanfaatkan tinggi para pemainnya sangat spesial bagi Inggris ketika mereka meng optimalkannnya dengan skema bola mati.Terbukti dengan sering memuluskan strategi bola mati yang berbuah gol. Dari 11 gol yang sudah Inggris ciptakan, delapan di antaranya berasal dari skema bola mati.

Gol Harry Maguiere untuk Imggris memanfaatkan bola mati /CNBC Indonesia

Keberhasilan Inggris dengan memanfaatkan sebaik mungkin ketika mendapatkan bola mati, ujung-ujungnya sangat diwaspadai oleh Kroasia lawannya di simifinal. Kroasia tak ingin lengah dengan skema bola-bola mati yang dimiliki pasukan Gareth Southgate. Gelandang Kroasia, Luka Modric pun  menilai Inggris saat ini memiliki pemain-pemain sangat kuat dalam adu duel udara. bola mati.

"Mereka sangat berbahaya dalam bola mati. Mereka memiliki pemain seperti Harry Maguier, Harry Kane, John Stones, dan lainnya yang sangat kuat," ujarnya seperti dilansir laman Mirror."Anda bisa lihat mereka telah berlatih sangat berat soal bola mati, itulah mengapa mereka bisa menciptakan banyak gol."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline