Lihat ke Halaman Asli

Jepang Tercatat Dalam Perjalanan Copa America

Diperbarui: 14 Juni 2016   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ryuzo Morioka (JPN), Julio Cesar Enciso (PAR), JULY 2nd, 1999 - Football : 1999 Copa America Group A match between Paraguay 4-0 Japan at Estadio Defensores del Chaco in Asuncion, Paraguay. (Photo by MEXSPORT/AFLO

100 tahun waktu yang sangat panjang dalam perkembangan dari masa ke masa. Dimulai tahun 1916 turnamen Copa America digelar,  merupakan kompetisi sepakbola tertua di dunia, bahkan lebih tua daripada pesta sepakbola dunia, Piala Copa America pertama kali diadakan pada tahun 1916 di Argentina. Sedangkan Piala Dunia baru diadakan pertama kali pada tahun 1930 di Uruguay.

Ada beberapa negara peserta yang sering mengikuti kejuaraan Copa America semenjak kali pertama digelar di tahun 1916 hingga kini 2016, ambil contoh seperti Uruguay, Argentina, Brasil, Chile. Argentina. Brasil, Uruguay sering menjadi juara atau finalis dan merupakan potret sepakbola benua Amerika sampai saat ini. Tak ketinggalan menyusul seperti Chile, Meksico, Kolumbia semakin berkembang dan kuat, terbukti kemampuan mereka setidaknya sudah menyamai para raksasa Copa America, juga semakin diperhitumgkan dipentas dunia.

Copa America sebagai kompetisi utama untuk perkembangan sepak bola di benua Amerika, dan dikatakan saat ini Copa America sebagai miniatur piala dunia. Ketika itu Copa America mulai diselenggarakan seiring dengan semakin banyak dminatinya sepakbola ditempat ini. Setelah melalui proses perjalanan, dimulai ketika awal mula sepakbola masuk kebenua ini dan seterusnya. Sejarah sepakbola Amerika Latin tidak lepas dari sejarah kolonialisasi negara-negara Eropa. Adalah Inggris, tempat dimana sepakbola lahir, yang saat itu melakukan penjajahan ke wilayah benua Amerika bagian selatan, mulai memperkenalkan sepakbola.

Meski pada awalnya sepakbola hanya dimainkan secara terbatas oleh pendatang Eropa, namun kemudian  timbul ketertarikan penduduk lokal, setelah melihat para pelaut Inggris bermain bola di dok kapal. Permainan ini akhirnya menyatukan perbedaan antara pendatang Eropa dengan penduduk lokal. Inilah sepakbola yang dapat menyatukan berbagai perbedaan.

Pada pelaksanaan Copa America di edisi selanjutnya, semakin menyatukan beragam Negara di benua Amerika, bahkan Sejak tahun 1993 untuk memeriahkan penyelenggaraan Copa América, CONMEBOL mengundang negara dari konfederasi lain untuk dapat bertanding dalam Copa América, Dan yang menarik keikutsertaan Jepang pada  kejuaraan ini tahun 1999 di Meksiko, Jepang berada di grup A bersama Paraguay, Peru, Bolivia.

Kemudian diundang lagi ditahun 2011, namun Jepang, memutuskan untuk tidak jadi tampil dalam kompetisi sepak bola Copa America. Jepang dan Meksiko merupakan dua tim dari luar Amerika Selatan yang diundang.  Jepang, yang berstatus sebagai juara Asia 2011, berada dalam Grup A bersama tuan rumah Argentina, Bolivia dan Kolumbia. Namun demikian, keikutsertaan Jepang menjadi amat mengkhawatirkan setelah terjadi gempa bumi dahsyat disusul trunami yang menghancurkan kawasan pantai Pasifik negara itu. Dikutip dari Wikipedia Jepang kemudian mengundurkan diri pada tanggal 16 Mei 2011, dan Kosta Rika sebagai pengganti mereka. Tahun 2015 diundang kembali namun Jepang menolak.

Ikut sertanya Jepang  karena merupakan tim terbaik Asia dan juara Asia, Ini membuktikan selain prestasi Jepang, adanya hubungan yang baik antara sepakbola benua Amerika dengan asosiasi sepak bola Jepang. Sepakbola Jepang memang kental dengan aroma Amerika latin, diwarnai dengan sepak terjangnya pemain legendaris Jepang Kazuyoshi Miura , sering dikenal hanya sebagai Kazu, adalah pemain sepak bola Jepang.  Dia telah bermain untuk tim nasional Jepang dan penerima Jepang pertama dari Asian Player of the Year pada tahun 1993. Kazulah  yang menimbulkan ketenaran di Jepang bertepatan dengan peluncuran Liga J pada tahun 1993, bisa dibilang superstar pertama Jepang di sepak bola.

Kisahnya pada tahun 1982 Miura meninggalkan Shizuoka Gakuen Sekolah setelah kurang dari satu tahun, dan pergi sendirian ke Brasil pada usia lima belas untuk menjadi pemain sepakbola profesional di sana. Ia menandatangani kontrak dengan Clube Atlético Juventus, klub pemuda di Sao Paulo, dan dalam 1986, Kazu menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Santos. Ia bermain untuk beberapa klub Brasil Palmeiras dan termasuk Coritiba sampai kembali ke Jepang pada tahun 1990. Pengalamannya di Brazil mengangkatnya menjadi  bintang dan mengangkat pamor Jepang dalam sepakbola.

Ada catatan menarik lain ketika aroma sepakbola Amerika latin semakin kental di Jepang. Pada tahun 1989, jalan pintas diambil dengan menaturalisasi Ruy Ramos asal Brasil. Dan benar saja, adanya pemain naturalisasi ini berhasil membawa Jepang menjuarai Piala Asia untuk pertama kalinya pada 1992. Pengaruh sepakbola dari benua Amerika ( Amerika Latin ) memang membawa pada perkembangan positif pada kemajuan sepakbola negara matahari terbit. Dan ketika Jepang diberi kesempatan berlaga di Copa Amerika, menambah kepercayaan diri Jepang menjadi salah satu kekuatan sepakbola dunia. Ya itulah salah satu keunikan Copa America yang terbuka dapat dikuti tim diluar wilayahnya. Kelak mungkin saja Indonesia diundang ke turnamen akbar ini, asalkan menjadi juara Asia dulu, mungkin saja..

1999 Copa America Group A match Japan team group line-up (JPN), JUNE 29th, 1999 - Football : Japan team group (L-R) Kazuaki Tasaka, Shoji Jo, Ryuzo Morioka, Seigo Narazaki, Teruyoshi Ito, Toshihiro Hattori, front; Yutaka Akita, Masami Ihara, Wagner Lopes, Shigeyoshi Mochizuki, Hiroshi Nanami before the 1999 Copa America Group A match between Peru 3-2 Japan at Estadio Defensores del Chaco in Asuncion, Paraguay. (Photo by MEXSPORT/AFLO)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline