Depok - Pondok Pesantren Anwarul Qur'an Cinere, Depok menggelar Musabaqah Hifzhil Qur'an (MHQ) bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni Madrasatul Qur'an (IKMAQ) se Jabodetabek dan Banten. Acara ini dilaksanakan dalam rangkaian acara Haul ke 13 Kyai Al-Qur'an Karismatik KH. Yusuf Masyhar Tebuireng.
Hadir saat opening ceremony Festival MHQ, Ketua Dewan Pembina Anwarul Qur'an Ir.H.Erwin Ariyadi MM memberikan sambutan dan membuka acara. Dimana didampingi Pengasuh Anwarul Qur'an dan segenap Dewan Hakim/Juri.
"Acara berlangsung selama dua hari, 26-27 April 2019 didahului dengan Festival MHQ Cabang 15 dan 30 juz. Dimana dikuti peserta dari 20 pesantren dan 38 peserta se Jabodetabek, Kerawang dan Banten," kata Kyai Khairul Fahmi, Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Qur'an, Cinere, Depok. Saat ditemui lokasi kegiatan, Jl. Lembayung Terusan F2-3 Mega Cinere, Depok, Jumat (26/04/2019).
Kyai Khairul Fahmi mengatakan, acara Haul ke 13 Kyai Al-Qur'an Kharismatik KH. Yusuf Masyhar Tebuireng ini, sengaja digelar bersama Ikatan Alumni Madrasatul Qur'an (IKAMQ) Jabodetabek dan Banten yg diketuai oleh KH. Zainal Arifin.
"Festival MHQ 15 dan 30 juz ini menghadirkan Dewan Hakim/Juri yang dijabat oleh KH.Abdul Kholid, KH. Abdullah Afif, KH. Mabrur Syaibani dan KH. Zainal Arifin," terang Kyai muda berkacamata ini.
Menurut pria yang biasa Kyai Fahmi ini mengatakan, menariknya Dewan Hakim/Juri adalah santri-santri terbaik KH. Yusuf Masyhar di era 80 an yg berasal dari Jombang Jatim dan Pekanbaru Riau. Yang mana katanya, mereka juga sebagai Dewan Hakim/Juri di Provinsi masing-masing di setiap MTQ tingkat Provinsi.
"Jadi ini unik lomba-nya. Zonanya Jabodetabek, Kerawang dan Banten di Pondok Pesantren Anwarul Qur'an Cinere, Depok. Akan tetapi Dewan Hakim/Juri-nya dari daerah, karena ada unsur ngalap barokah," lugas Kyai Fahmi.
Pada acara Festival MHQ satu-persatu dipanggil kedepan oleh pemandu acara. Peserta baik putra dan putri mengambil amplop yang berisi secara acak surat-surat dan ayat Al-Quran.
Selanjutnya mereka menyerahkan kepada Dewan Hakim/Juri untuk di tes kemampuan membaca surat-surat danAl-quran ayat Al-Quran yang dipilih. Apabila ada kekeliruan dari bacaan akan ditegur dengan satu atau dua suara bel.
Kemudian salah satu Dewan Hakim/Juri membacakan dan membacakan ayat Al-Quran yang keliru. Sehingga peserta bisa mengulang dengan benar. Jika sudah selesai dan tidak ada kesalahan dalam pembacaan, maka akan ada tanda suara tiga bel.
"Kegiatan ini untuk melahirkan kader-kader handal Tahfid Qur'an. Agar mereka bisa menjadi Mubaligh atau Kyai yang handal didaerahnya masing-masing," pungkas Kyai Fahmi. (red)