Jakarta - Presidium Pusat Barisan Pembaharuan didukung Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN-RMI) mengadakan "Dialog Peran Media Lokal Dalam Era Milenial". Dialog diadakan dalam rangka melihat potensi media dalam menghadapi zaman digital di era milenial. Kegiatan dialog diadakan di kantor KN-RMI, Jl. Slamet Riyadi 05 Matraman, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Jumat minggu lalu (25/01/2019).
Dialog ini dihadiri H. Jumhari, S.Pd Pemilik Direktur PT Madura Jaya TV, Ferry W.R. Margonta, Wasekjen PARFI Pusat, Pimpinan Media Sahabatrakyat.com dan Para Pimpian Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia.
Syafrudin Budiman, SIP Ketua Presidium Pusat Barisan Pembaharuan menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah untuk membukan pengetahuan dan peluang usaha bagi para relawan Pendukung Jokowi .
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tukar informasi tentang pemanfaatan media dijaman melinial saat ini, apalagi Presidium Pusat Barisan Pembaharuan adalah bagian dari KN-RMI yang berkomintmen mendukung kepemimpinan Jokowi untuk priode Kedua," kata pria yang biasa disapa Gus Din ini.
Ditambahkan H. Jumhari, Pemilik Madura TV yang juga sekaligus Dewan Pengarah Presidium Barisan Pembaharuan ini menyampaikan bahwa, membuat jaringan TV lokal itu tidak perlu modal besar. "Saya membuat stasiun Televisi ini hanya berdasarkan kepercayaan, karena saya mengenal teman yang berasal dari kalimantan yang juga memiliki media Tv, berdasarkan kepercayaan yang dimilikinya kepada saya, dia memberikan saya pinjaman alat audio visual yang saat itu senilai 25 juta rupiah kalau diuangkan," katanya. Menurutnya, mengelola media harus mampu memahami kebutuhan siaran yang di minati masyarakat, di Madura masyarakat sangat antusias terhadap siaran sepak bola, pengajian dan siaran bernuansa kebudayaan. Selain itu kata Jumhari, kemampuan mengatur jadwal siaran yang sangat penting dalam mengelola konten media di Madura. "Yang terpenting punya niat dan fokus mengurus ijin serta mempersiapkan Badan Usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Soal modal kita manfaatkan potensi dan jaringan yang ada," pungkasnya. (red)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H