Lihat ke Halaman Asli

Syafrudin Budiman SIP

Saya aktivis pejuang yg sering turun ke jalan untuk demo menyuarakan aspirasibrakyat

Al-Maun: Kivlan Zen Sering Memanfaatkan Isu Komunis untuk Menjatuhkan Jokowi

Diperbarui: 29 Januari 2019   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Jakarta -- M. Rafik Alamsyah, Ketum DPP Al Maun, sayap relawan Partai Golkar y.ang dibentuk untuk memenangkan Capres No. 1 mengkritisi pernyataan Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang menuduh partai pengusung petahana Joko Widodo menjalin kerja sama dengan China soal paham komunisme.

M. Rafik, Menegaskan bahwa Jangan lah membuka luka lama sejarah masa lalu untuk kepentingan memenangkan Capres.
"Saya Sampaikan kepada Bapak Kivlan Zen, Janganlah memanfaatkan isu komunis untuk kepentingan Capres tertentu, Jangan sampai isu tersebut membuka luka lama untuk kepentingan politik, apalagi sampai Partai Golkar dikait-kaitkan, komunis sudah tidak ada !!!".

"Saudara itu mengerti gak, kenapa partai Golkar dibentuk, Partai ini di bentuk untuk kepentingan melawan politik komunis dengan politik Kekaryaan", disampaikan di Jakarta, Sabtu (26/1/19).

"Saya menemukan di lapangan terdapat skenario operasi konspirasi besar untuk menyudutkan Pak Jokowi" lanjut Rafik.

Rafik, Kader Muda Golkar tersebut menyampaikan bahwa perlu belajar sejarah terkait Peristiwa tahun 65.

"Peristiwa tahun 1965 adalah konflik kekuasaan dan efek dari Konstalasi politik international, tolong pak Kivlan Zen pelajari kembali sejarahnya dong".

"Lupakanlah masa kelam, masa lalu tersebut, apalagi terkait konstalasi perseteruan politik masa lalu", tegas Rafik.

"Kita semua harus bersatu bekerja membangkitkan kejayaan bangsa indonesia untuk kepentingan masyarakat dan orang banyak serta masa depan bangsa indonesia, masa depan anak kamanakan cucu kita", tutup Rafik. (Red)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline