[caption id="attachment_186113" align="alignnone" width="656" caption="Anita Meriza tatapan mata fokus kedepan menggambarkan indahnya budaya"][/caption] Sosok Anita Meriza
Mencintai budaya sama halnya dengan mencintai orang yang kita sayang. Kita tak akan tau betapa indah, betapa kaya, betapa agungnya kebudayaan yang kita punya jika kita tak menyatu dengannya.
“Begitu juga dengan cinta, harus menyatu dulu untuk bisa merasa. Mau seberapa besar kebudayaan kita tergeser oleh modernisasi budaya barat. Ia akan tetap terlihat cantik dan menawan bila kita benar-benar sudah menyatu dengannya,” kata Anita Meriza yang biasa dipanggil Mery.
Gadis anggun berjilbab kelahiran Bluto, Sumenep, 24 Maret 1991 ini mengatakan, bahwa yang berperan penting agar budaya kita tetap terjaga, sangatlah bergantung individu di dalamnya. Dengan mencintai, kita akan merasa memiliki, bertanggung jawab dan rela melakukan yang terbaik. Serta berusaha agar budaya kita tetap terlihat menawan, tak termakan oleh abad, bahkan lebih sempurna di mata dunia.
[caption id="attachment_186115" align="alignnone" width="679" caption="Anita Meriza gadis anggun berpakaian putih dengan kerudung warna orange dan dibaluti selendang putih"]
[/caption] Menurut mahasiswa tingkat akhir Universitas Brawijaya Malang(Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan) ini, Indonesia sebenarnya adalah negeri kaya raya yang penuh akan budaya. Kata Mery, kita semua-pun tau akan hal itu. Memang penuh berbeda-beda, tapi itulah yang membuat Indonesia penuh warna. Biru seperti langit dan lautan, hijau seperti alam Indonesia yang selalu menyediakan kebaikan untuk semua.
“Saya sangat bangga dengan Budaya Indonesia, karena sangat menjunjung nilai leluhur nenek moyang kita. Semua ini telah diwariskan dalam bentuk budaya yang sangateksotis dan ini dipersembahkan untuk cucu generasi bangsa,” pungkas Mery yang memiliki pengalaman menari saat sejak Sekolah Dasar (SD).
Perempuan yang menyukai bidang seni photography dengan lantang berkata, “Siapa bilang budaya Indonesia kuno? Budaya Indonesia TIDAK KUNO!.” Hanya saja masyarakat di dalamnya yang membuatnya terlihat kuno. Dirinya menyatakan, apabila kita bisa mengemas budaya ke arah yang lebih baik, maka akan menjadi lebih bagus.
Semua ini kata Mery, tergantung bagaimana cara kita mengemasnya. Contoh konkrit yang sudah terwujud yaitu “Batik”, salah satu kerajinan tangan khas Indonesia yang sudah mulai mendunia. Mungkin dulu memakai batik terkesan sangatlah formal, kurang gaul sehingga kurang diminati.
“Tetapi saat ini dengan sentuhan dan penempatan yang tepat, yang telah disesuaikan dengan pola pikir dan kemauan masyarakat hari ini yang semakin modern. Batik berhasil menjadi trend dan booming dikalangan masyarakat.Tak terkecuali kalangan anak muda juga,” tandasnya.
Alumni SMA 2 Sumenep ini menjelaskan bahwa, tidak diperlukan langkah besar untuk menjaga budaya.Menurut Mery, budaya itu cukup dinamis, cukup disesuaikan dengan masanya. Budaya akan tetap mengepakkan sayapnya meski beribu-ribu abad selanjutnya.
“Oleh karena itu, sebagai generasi muda, kita wajib melestarikannya, sebagai apresiasi kepada leluhur, jangan pernah takut dibilang “gak gaul.” Mengingat semua itu kembali ke pribadi sendiri,” jelas Mery yang berharap generasi muda ikut andik di depan dalam setiap momen kebudayaan.
Dalam pesan terakhirnya perempuan berparas ayu ini memberikan pesan bagi generasi muda hari ini. “Cintailah budaya Indonesia seperti mencintai orang yang kita sayangi danberilah yang terbaik untuk alam, maka alam kan memberikan kebaikan untuk kita.” (rud)
[caption id="attachment_186117" align="alignnone" width="722" caption="Jilbab merah dan baju putih menggambarkan keberanian menyikapi sesuatu hal"]
[/caption]
BIODATA
Nama: Anita Meriza
Panggilan: Mery
TTL: Sumenep, 24 Maret 1991
Pekerjaan: Mahasiswa tingkat akhir Universitas Brawijaya Malang
(Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan)
Hoby: Travelling, masak, baca buku, menyendiri
(jika butuh ketenangan), online (jika ada waktu kosong)
Minat :
- - segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang Ilmu danTeknologi Pangan
-- Pemulihan jiwa
Kesukaan: makan bakso
Buku favorit: Screet of Ikhlas
E-mail: Lilin_24princess@yahoo.com
Situs web: anitameriza.blogspot.com.
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri Pakandangan Barat I-Bluto, Sumenep (Th 1996-2002)
SMP Negeri 1 Bluto (Th 2002-2005)
SMA Negeri 2 Sumenep (Th 2005-2008)
Universitas Brawijaya Malang (Th 2008-sekarang)
Organisasi :
Dari kecil slalu lebih fokus ke akademik, jadi organisasi tak terlalu mengikuti.
SMP: - pengurus OSIS (sekretaris)
SMA: - ekstrakulikuler dan sanggar tari (mulai mengikuti sanggar tari sejak SMP kls 2 sampai SMA kelas 3) jadi sedikit banyak lumayan mengerti tarian-tarian tradisional terutama tari Madura.
Kuliah:pernah jadi anggota:
ESP (English for Specific Purposes) Agricultural Technology Faculty
ARSC (Agritech Research and study club)
Kepanitiaan Pemilwa FTP
LO Food Parade & bazaar Scientific Great Moment 2
Seminar dan Pelatihan ISO 2002
Seminar-seminar Nasional
Kata-kata motivasi:
“Jangan pernah menyerah, karena pasti kan ada suatu kebaikan dibalik kesusahan. Yakin Allah slalu bersama kita. Dan slalu kembalilah kepada satu kata, yaitu “IKHLAS”.
Foto: Album Anita Meriza
[caption id="attachment_186116" align="alignnone" width="540" caption="Anita Meriza penuh tawa dan senyum menunjukkan tanda jari melingkar sebagai wujud kecintaannya pada Budaya Indonesia"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H