Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Setapak Jalan Cinta, Asmara Hujan: 2 Puisi

Diperbarui: 28 Juni 2023   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jernih.co

SETAPAK JALAN CNTA

Besok, kembali aku melanjutkan perjalanan yang tiada pernah kau pahami. Setapak jalan pada kelopak mata yang tersembunyi, tiada nyanyi. Diantara semu cita-cita, harapan dan mimpi, aku belum ma'fum jalan itu abadi. Ketika aku gelisah dalam labirin akal dan hati, resah diantara kelokan nafsu dan cinta dan galau akan dunia dan isinya: yang kau tawarkan sambil bergurau, sambil bersiul-siul. Besok aku kembali menemukan jalan yang telah kau tinggalkan dan kembali kepadamu mengatakan bahwa jalan itu abadi karena Cinta.

ASMARA HUJAN

Kau musnah rusuh dalam dadaku ketika kau cium lewat hujan dengan wajah lembut basah. Siang menjelma malam pekat dan angin diam. Begitu sutera bibirmu mulai merayap kesisi telingaku. Ah.. hentikan, tak kuasa aku menampung dahsyat asmaramu, cintaku sebutir pasir, cintamu tak ada taksir. Tapi sungguh, tak ingin aku sendiri mengeja sunyi. Oh ...

Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline