EPISODE KERINDUAN
I.
Aku menunggu perempuan di peraduan rindu, setelah semesta melewatkan tujuh purnama pada malam-malam penuh batu. Gelisahku ombak tak memecah karang di samudera nasib yang membeku. Perempuan itu angin yang bertiup dari rahim bunda, menjelmakan matanya sebagai rinduku dengan derita perih tanpa ampun. Tetapi kau hanya melemparkan senyum manis, ketika menyaksikan diriku terjatuh dalam kubang sepi.
II
Syahdu lagu rindu-Mu mendayu memanjati sukmaku, merayu menggelitik batin dan tak terbaca puisi yang tertulis di kertas buram, juga pada daun-daun dan batu-batu, pada alang-alang juga lumut kering. Rinduku hanya terlentang berbaring di rerumputan, mengamati dinding-dinding cinta tebal dan beku.
III
Mendung pada jiwa menggaruk sukmaku yang gatal akan sunyi, mendesak batinku yang nol akan hening. Mendung rinduku tak pernah habis dalam musim. Mendungku adalah rindu akan-Mu pada kerinduanku.
Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H