Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Renung Senjakala

Diperbarui: 20 Agustus 2022   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

steemkr.com

RENUNG SENJAKALA

Waktu yang cacat dan telah purba dimusium-musium masa lalu, ia akan hanyut kembali pada sungai mengalir, untuk datang menyempurnakan dirinya pada masa depan.

Seperti perjalanan rohani sang sufi, yang pada anak tangga pertama langkah kakinya, ia mengenakan baju derita hingga ia tiba pada anak tangga terakhir tujuannya, ia mengenakan mahkota cinta di puncak kebahagiaan abadi.

Kebenaran yang datang pada awal waktu ia akan tiba pada akhir waktu, demikian kata sang sufi.

Sumber: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam, Kumpulan Puisi, Penerbit Refleksi, 2008.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline