Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Teror

Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lab45.id

TEROR

Teror menjelma hantu, menebarkan sayap-sayapnya keseluruh penjuru perasaan dunia. Mengepakkan ketakutan dan hinggap sebagai kengerian pada ranting-ranting jiwa manusia yang rapuh.

Teror lahir dari persetubuhan dendam dan keputusasaan. Menyembur lewat dubur kejahatan, oleh tangan-tangan hantu yang bersembunyi dalam kegelapan gua-gua angkara murka. Menaburkannya ketika matahari menikmati lelap tidurnya di balik punggung gunung yang termenung, membiarkan malam merambati hari-hari suram.

Teror, menghantui jiwa-jiwa yang berdinding ranting pohon-pohon rapuh, sebab dunia baginya terdampar sebagai perahu karam di perairan dangkal tempat hantu-hantu memandikan anak-anaknya, ketika gelap mulai menjaring alam di penghujung waktu senja.

Sumber: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline