Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Sisifus Modern

Diperbarui: 29 Juli 2022   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

publika-ermol.com

SISIFUS MODERN

 

Sebagai legenda, sisifus sampai saat ini masih menjalankan hukumannya di balik tembok neraka buatan dewa-dewa Yunani. Kesalahannya, ia membocorkan rahasia para dewa.

Sekali waktu ia diizinkan oleh para dewa turun ke bumi, untuk menghukum istrinya yang tidak patuh. Namun kecintaannya pada wajah dunia membuat ia enggan kembali ke suramnya neraka. Ia dirangkeng oleh pengawal kejam dewa langit dan dipaksa mengalami hukumannya yang tanpa sisa waktu itu.

Di penghujung abad kegelapan di Yunani, sisifus turun kembali ke bumi lewat mimpi-mimpi malam para filosof yang tidur lewat tengah malam, setelah letih bekerja untuk mengubah kegelapan peradaban.

Misi dari neraka sebagai dendam kepada para dewa, diturunkan ke botol-botol tinta para perenung dunia itu, yang hampir kosong. Misinya adalah penggal leher wahyu dengan pedang akal, kubur para pendeta di altar suci gereja dan bakar kitab-kitab suci yang memperpanjang malam di jalan-jalan Yunani, demikian sisifus berkhotbah di alam mimpi tidur filosof yang gelisah.

Ketika pagi datang diantar mentari yang tersenyum ceria, para filosof itu tersentak dari mimpi dan serentak berteriak, Eureka! Jalan buntu peradaban yang gelap itu ternyata masih menikung.

Perjalanan manusia hampir melewati malam dan cahaya baru segera menjelang. Sisifus si penghuni neraka, tiba sebagai dewa suci penghuni surga, wajahnya menjadi sumur inspirasi yang dalam bagi kecerdasan para filosof yang segera akan membangun istana peradaban baru tanpa bunyi genta dan lonceng gereja dan desah pengakuan dosa di altar suci.

Khotbah sisifus di pena para filosof telah dirubah dalam rumusan-rumusan manusiawi, yang tercipta tanpa citra tuhan dan dunia yang lahir tanpa rahim, segala wujud adalah kebetulan belaka.

Yang nyata adalah yang disentuh pandangan dan dikecap lidah dan teraba jemari. Yang tak nyata adalah tuhan yang bersemayam di istana hati yesus, karenanya yang benar adalah yang nyata. Karenanya bumi bukan lagi bunda yang perawan dan langit bukan lagi ayah yang bijaksana. Semesta telah dirubah sebagai mesin yang harus dikuasai untuk kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. "Alam harus diburu dalam pengembaraannya, diikat dalam pelayaran dan dijadikan budak. Alam harus dimasukkan dalam kerangkeng dan tujuan ilmuan adalah mengambil rahasia alam secara paksa". Demikian teriakan lantang seorang diantara mereka tepat di penghujung abad kegelapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline