Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Kebencian Atas Nama Tuhan

Diperbarui: 22 Mei 2022   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dzargon.com

KEBENCIAN ATAS NAMA TUHAN

Tuhan tidak lagi mengulurkan murkan pada kebencian yang dimuntahkan atas namanya. Tuhan hanya menunggu senyum bunga-bunga kecil yang tumbuh di ladang-ladang derita. Karena tuhan tidak lagi mengulurkan murka pada senyum kebencian bunga-bunga kecil yang tumbuh atas namanya di ladang-ladang deritaNya.

Antara murka, kebencian, tuhan dan atas namaNya, manusia memenuhi tangannya dengan lumur dosa setelah menanam bunga-bunga kehancuran disetiap padang-padang sejarah yang membuahkan derita bagi saudara sendiri.

Dan tuhan tidak mungkin tidak tahu  kebencian yang ditanam pada tanah zaman atas namaNya.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  Puisi ini telah mengalami pengeditan ulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline