Lihat ke Halaman Asli

syafruddin muhtamar

Esai dan Puisi

Gerbang

Diperbarui: 24 April 2022   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

islampos.com

GERBANG

Gerbang kedatangan senantiasa terbuka bagi jiwa-jiwa yang melebam biru rindunya pada keabadian dan selalu tertutup hati-hati yang mabuk karena menegak anggur pada malam tanpa rembulan.

Gerbang kedatangan dijaga untuk para bidadari yang bermahkota selaksa bintang-bintang di kepalanya, senyumnya hanya untuk jiwa yang merana hasratnya karena cinta yang tak tertahan pada kesucian dan tidak bagi hati yang pekat nafsunya terendam pada gulita malam tanpa rembulan.

Tetapi gerbang sejarah senantiasa menganga mulutnya bagi setiap pejalan yang datang dengan hati yang terbuat dari api atau jiwa yang terbuat dari cahaya.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline