Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Masa Silam di Kompleks Percandian Muaro Jambi

Diperbarui: 13 September 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi menjelang siang.

Matahari tak tampak di langit Kota Jambi. Perjalanan saya terasa sedikit berat dan melelahkan. Vario Techno 125 cc meluncur menembus lajur angin. Kiri kanan jalan diselimuti partikel-partikel kabut asap. Pemandangan rada remang-remang. Tibalah di tepi Sungai Batanghari nan anggun dan tenang. Dari sana, sekitar 18 km masuk lagi ke area kompleks percandian Muaro Jambi. Tiba dilokasi, saya segera memarkir motor.

Saya pun berjalan masuk, pikiran seolah melayang ke abad X Masehi. Saya lihat-lihat sekeliling gerbang masuk dan coba melempar senyum pada masa lalu. Di sini suasana aroma kental kerajaan Melayu Jambi seolah dibekukan oleh waktu. Saya berhenti sebentar, lalu melihat ada plang peta kawasan komplek percandian Muaro Jambi.
---------

Tak berapa jauh dari situ, sedikit agak ke dalam, saya pun mendekati plakat peresmian Candi Muaro Jambi yang ditandatangani oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, 22 September 2011. Persis di sisi kiri-kanan plakat ini dihiasi oleh stupa Buddha dan kantor induk dokumentasi.

Saya agak kecewa juga karena kantornya belum dibuka. Sekedar info, Kompleks Pecandian Muaro Jambi pada tahun 2009, diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia.

 -------

Nah, ini mirip semacam pendoponya candi. Tempat para pengunjung beristirahat dan melepas lelah. Bagi pengunjung yang membawa perbekalan, bisa juga makan-makan di sini. Makan siang bareng atau sekedar menikmati cemilan. Tapi, ingat, sampahnya jangan dibuang sembarangan.

-------

Beranjak dari sana, ada tempat penyewaaan sepeda. Para pengunjung yang ingin Nggowes menikmati kawasan komplek percandian ini bisa menyewa sepeda dengan para penjaja yang ada di pinggir jalan. Harganya pun murah meriah, Rp 5.000 - Rp 10,000. Dengan harga itu, para pengunjung sudah bisa menjelajah kawasan candi sepuas hati dengan hati riang gembira nan bahagia penuh sentosa.

-----

------
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline