Lihat ke Halaman Asli

Irmawan syafitrianto

ASN (KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)

Edwardsiella Tarda Mengancam Budidaya Ikan Lele

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Budidaya ikan lele sebagai salah alternatif dalam upaya pemenuhan protein hewani. Prospek pengembangan budidaya ikan lele sangatlah besar, permintaan pasar terhadap komoditas ini sangatlah tinggi. Di Bogor, Jawa barat harga ikan lele pada tahun 204 mencapai Rp 26 ribu/kg. Masa pemeliharaan ikan lele relatif singkat (3 - 4 bulan) dengan laju konversi pakan mencapai 1 : 1 /untuk mengasilkan 1 kg daging dibutuhkan 1 kg pakan. Budidaya ikan lele tidak begitu banyak menghabiskan dana, kolam pemeliharaan lele tidak harus menggunakan bak beton melainkan cukup menggunakan kolam terpal.

Beberapa alasanpelaku pembudidaya ikan sehingga  ikan lele ini menjadi pilihan usahanya adalah tingkat permintaan konsumen selalu meningkat, teknik budidaya yang mudah, tingginya tingkat produktifitas lahan per satuan luasnya, tidak memerlukan suplay air yang terlalu besar, serta masa produksi yang tidak terlalu lama sehingga perputaran uangnya relatif cepat (Khairuman & Amri, 2002).

Namun demikian, budidaya ikan lele bukan tanpa masalah. Serangan penyakit selalu mungkin untuk terjadi, terutama saat kondisi kualitas air tidak berada pada kisaran yang optimum. Penyakit pada ikan dapat sibabkan oleh parasit, bakteri, virus maupun mikotik. Selain virus,  terjadinya penyakit yang paling  sering terjadi disebabkan dari golongan bakteri.

Bakteri Edwardsiella tarda merupakan salah satu jenis bakteri yang bersifat patogen pada ikan lele. Bergey’s (2014) menjelaskan klasifikasi ilmiah dari bakteri Edwardsiella tarda sebagai berikut : Filum : Proteobacteria, Kelas : Gamma Proteobacteria, Ordo : Enterobacteriales, Famili : Enterobacteriaceae . Genus : Edwardsiella, Spesies : Edwardsiella tarda.

Edwardsiella tarda merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang bengkok, dengan ukuran 1 x 2-3 µm, bergerak dengan bantuan flagella, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif anaerob. Bakteri ini dapat dijumpai di lingkungan air tawar dan air laut, dengan suhu optimal bagi pertumbuhannya sekitar 35oC, sedangkan pada suhu di bawah 10oC atau di atas 45oC tidak dapat tumbuh (Park dkk., 2012).

Wei dkk (2008) berhasil mengidentifikasi 18 strain bakteri Edwardsiella tarda pada ikan lele (Clarias bathracus), mas (Cyprinus carpio), sidat (Anguilla japonica), dan gurami (Osphronemus goramy)yang dibudidayakan di malaysia. Bakteri E. tarda merupakan bakteri penyebab penyakit edwardsiellosis. Menurut Wei dkk (2008), bahwa infeksi bakteri E.tarda dapat  membahayakan inang yang terinfeksi. Telah dilaporkan bahwa E. tarda menjadikan hewan amfibi, reptil, ikan, sertab manusia sebagai inang defenitifnya.

Upaya terbaik dalam mengatasi permasalahan penyakit adalah melalui pencegahan,  pencegahan dapat dilakuan dengan cara selalu menjamin air yang digunakan adalah air yang layak untuk pertumbuhan ikan lele, penggunaan pakan yang sesuai baik kualitas maupun kuantitasnya, pemilihan induk dan benih yang unggul, dan menjalin koordinasi dengan intitusi pemerintah yang mepunyai kompeten otoritas dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pada ikan lele.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline